Optimis Angka Kemiskinan Turun

19 March 2013 | admin
Media, Media

YOGYA (KR) – Pemerintah optimistis mampu menurunkan angka kemiskinan sebesar 8 hingga 10 persen pada tahun 2014 mendatang. Berbagai program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) yang digulirkan pemerintah sejak tahun 1998, dinilai cukup efektif memberikan perlindungan kepada masyarakat miskin dari dampak negatif krisis yang terjadi pada tahun 1997/1998.

Pernyataan tersebut dikemukakan Elan Satriawan Ph.D., M.A pada Seminar Kependudukan bertajuk “Pengentasan Kemiskinan Dalam Rangka Mencapai MDG’s 2015” di Ruang Smeinar Magister Studi Kebijakan (MSK) Gedung Masri Singarimbun UGM, Selasa (16/10). Seminar diselenggarakan Koalisi Kependudukan Provinsi DIY dalam rangkaian peringatan Hari Kependudukan 2012 yang diketuai GKR Pembayun.

Elan Satriawan yang menjadi anggota Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang berada di bawah koordinasi Wapres Boediono itu mengungkapkan, populasi penduduk miskin pada tahun 2012 ini tercatat 29,2 juta jiwa. Jumlah ini meningkat tajam sebagai dampak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997/1998 ketika nilai kurs rupiah terhadap dolar AS merosot tajam.

Dalam makalahnya berjudul “Tantangan dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia”, Elan Satriawan mengemukakan program-program JPS yang digulirkan pemerintah, antara lain padat karya, raskin, bantuan langsung tunai (BLT), Jamkesmas, dan BOS. “Beberapa studi menunjukkan, program cukup efektif dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat miskin dari dampak negatif krisis,” ujarnya.

Bertindak pula sebagai narasumber pada seminar sehari itu, Dr. Mazwar Nurdin dari Yayasan Damandiri, dan Kepala Bappeda DIY, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si.

(Harian Kedaulatan Rakyat, 17 Oktober 2012)