PENCEGAHAN HIV/AIDS DARI IBU KE BAYI: Pelayanan Berkesinambungan yang Terpecah

30 November 2006 - 18:03:09 | admin

Artikel ini adalah ringkasan dari kajian cepat (rapid assessment) mengenai program PMTCT (Prevention Mother to Child Transmission) atau pencegahan HIV/AIDS dari Ibu ke Bayi yang dilakukan oleh Pusat Kajian Departemen Kesejahteraan Sosial FISIP-UI dengan Yayasan Pelita Ilmu (YPI) dengan dana dari Pemerintah Belanda melalui Medical Committee Nederlands-Vietnam (MCNV) melalui Amsterdam School for Social science Research of the University of Amsterdam (ASSR/UvA).

Menanggapi United Nations General Assembly Special Session (UNGGAS) untuk mengurangi resiko penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi sebesar 20% pada tahun 2010, World Health Organization (WHO) mempromosikan suatu pendekatan 4 prong untuk pencegahan penularan HIV /AIDS dari ibu ke bayi, yaitu (1) pencegahan primer untuk melindungi semua perempuan usia reproduktif agar tidak tertular HIV, (2) mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif; (3) mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS pada saat proses melahirkan dan menyusui pada ibu hamil HIV positif, dan (4) memberikan dukungan psikologi, sosial dan perawatan kepada ibu hamil HIV positf beserta bayi dan keluarganya. Sejak ketersediaan ARV dan perawatan medis lainnya semakin mudah untuk diakses, program pelayanan PMTCT mutlak dilaksanakan secara berkesinambungan (continuum of care) yang mencakup keempat prong tersebut di atas.

Rapid assesssment ini dilakukan pada konteks perkotaan dan pedesaan untuk melihat seberapa jauh pelayanan PMTCT yang berkesinambungan diterapkan di Indonesia dan untuk memotret intervensi PMTCT yang ada dalam rangka mengembangkan model yang komprehensif yang berorientasi pada kesehatan ibu dan anak. Kerangka analisa untuk rapid assessment ini dikembangkan berdasarkan pada ke empat prong WHO. Untuk mendapatkan gambaran awal tentang Program PMTCT di Indonesia, kajian dimulai dengan mengadakan Stakeholder Workshop dan FGD dengan ODHA. Setelah itu, untuk mendapatkan data yang lebih mendalam, diadakan kajian dokumen dan melakukan pengumpulan data lapangan dengan pendekatan kualitatif dengan FGD, buddy method, dan wawancara mendalam, obeservasi dan exit interview. Informan yang terlibat dalam pengumpulan data adalah para ahli dari Departemen Kesehatan, Menetri Negara Pemberdayaan Perempuan, Perhimpunan Dokter Anak Indonesia, BKKBN, PB ASI, PKBI, YKAI, dan POKDISUS HIV/AIDS Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) FKUI, Yayasan Mitra Indonesia, Yayasan Kusuma Buana, YPI, Perawat RSCM, Manajer Program PMTCT, Fasilitator PMTCT, Kader Masyarakat, Pemimpin Informal Masyarakat, Kaum Muda, Konselor VCT/PMTCT, termasuk ibu HIV positif dari Karawang, dan Jakarta.


*Klik untuk mengunduh makalah: Seminar Bulanan S.341 – Johanna Debora Imelda | 30 November 2006