MASUK ANGIN: Konsep Jawa vs Modern dan Implikasi Pengobatannya

28 October 2010 - 14:48:20 | admin

Bagi orang Jawa masuk angin telah dianggap sebagai gangguan kesehatan yang sifatnya biasa atau lumrah, bahkan akibat masuk angin itu sering mereka alami sehingga disebut penyakit harian. Masuk angin adalah fenomena budaya sekaligus medis, sebab masuk angin adalah pemahaman/konsep Jawa terkait dengan ketidaknyamanan tubuh tetapi hal itu juga merupakan konsep medis sebab memang tubuh mengalami gangguan dan mereka juga memiliki cara mengenali penyebab, penyembuhan maupun pencegahannya. Masuk angin adalah gangguan kesehatan yang bersifat subyektif karena didasarkan pada pengalaman penderita. Satu penderita dengan yang lain dapat saja berbeda perasaan, pengalaman maupun daya ambang rasa sakitnya. Dalam pandangan antropologi perhatian mengenai pengalaman budaya terkait penyakit menjadi mata rantai yang penting menyangkut etnis dan kesadaran kesadaran mereka akan kesehatan (Chrisman dan Maretzki, 1982: 6).

Lewat penelitian ini ingin diungkap bagaimana konsep Jawa dan medis modern mengenai masuk angin serta implikasi masing-masing konsep terhadap pengobatannya. Pengumpulan data dilakukan tahun 2008-2009 di komunitas petani Desa Sardonoharjo (Sleman) dan komunitas nelayan di Desa Pandangan Wetan (Rembang). Kedua komunitas pekerjaan utamanya berada di udara terbuka, namun dengan intensitas waktu yang berbeda. Terdapat 60 informan laki-laki dan perempuan dewasa yang diwawancara terkait dengan pengalaman mereka saat mengalami masuk angin, sementara dari sisi medis wawancara dilakukan terhadap 3 orang bidan/mantri, 1dokter dari masing-masing Puskesmas di wilayah penelitian serta 3 dokter dari rumah sakit pendidikan di Sleman. Demi memperkaya data keterangan dari informan kunci sangat diperlukan seperti: kepala desa/perangkat, dukun, 5 penyembuh tradisional termasuk tukang pijat, tukang kerok dan terapi prana.


*Silakan klik untuk mengunduh makalah: Seminar Bulanan S.365 – Atik Triratnawati | 28 Oktober 2010