Arah Kampanye Kesehatan

31 August 2000 | admin
Events, Seminar

Agar bisa meningkatkan perilaku sehat (health behavior) masyarakat, seperti sudah sering dinyatakan, diperlukan kampanye kesehatan. Berbeda dengan promosi kesehatan, kampanye kesehatan senantiasa berkaitan dengan sebuah isu yang spesifik ( seperti kampanye anti aborsi, kampanye pemakaian kondom, kampanye anti rokok, kampanye jantung sehat, dan sebagainya) dalam jangka waktu tertentu (satu pekan, dua bulan, setahun, dan sebagainya). Itulah sebabnya rencana sebuah kampanye kesehatan lebih menitikberatkan persoalan taktik ketimbang isu.

Sama sekali tidak buruk mengutamakan taktik dari pada isu kampanye kesehatan. Bukankah lewat taktik tersebut isu yang dikampanyekan bisa dipahami oleh masyarakat? Hanya saja, kampanye, seperti ditulis Charles Salmon, adalah semacam intervensi sosial terhadap persoalan masyarakat yang pada gilirannya menghasilkan aksi sosial untuk menyelesaikan persoalan tersebut (1989:20). Tidak pernah terjadi, dalam kenyataan empiris, sebuah aksi sosial terjadi begitu saja. Yang sering terungkap adalah, sebuah aksi sosial sering terjadi karena adanya perubahan sosial. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan kampanye kesehatan akan ditentukan juga oleh perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Salah satu perubahan sosial yang cukup mencolok dalam masyarakat Indonesia akhir-akhir ini adalah, respons yang sangat spontan terhadap informasi yang disiarkan media massa. Masyarakat begitu gampangnya merespons informasi yang disiarkan media massa dengan mengatakan “misinformasi”, “disinformasi” dan “menyesatkan”. Semua ungkapan ini hendak menunjukkan bahwa masyarakat tidak setuju dengan informasi tersebut. Kalau sudah begini, tentu timbul pertanyaan, bagaimana dengan informasi yang dikandung oleh kampanye kesehatan yang sering dibawa oleh media massa? Apakah juga akan ditanggapi masyarakat dengan kata-kata “misinformasi”, “disinformasi” atau “menyesatkan”? Sebelum masyarakat mengatakan “misinformasi”, “disinformasi” atau “menyesatkan” pada informasi yang dikandung kampanye kesehatan, kita perlu merencanakan kampanye kesehatan secara lebih baik.

Kampanye kesehatan yang baik, paling tidak, mengandung riset khalayak, perencanaan pesan, pemilihan media, pengaturan jadual dan orang, penerapan dan pemantauan. Tetapi, untuk bisa melaksanakan semua kegiatan ini, diperlukan satu visi ke arah mana kampanye akan dijalankan, satu sense of direction. Nah, uraian berikut akan mendiskusikan arah kampanye kesehatan.


Seminar Bulanan S.294 – Ana Nadhya Abrar | 31 Agustus 2000  

Unduh makalah (pdf):