YOGYA (KR) – Distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai wujud kompensasi penurunan subsidi BBM dimungkinkan akan terulang kembali pada Pemilu 2014 mendatang. Replikasi pemberian program BLT mengindikasikan upaya pembelian suara dan meningkatkan popularitas Partai Demokrat dan SBY yang saat ini tengah menurun.
“Perlu diwaspadai kemungkinan besar SBY mereplikasi program untuk diulang menjelang Pemilu 2014, bisa dalam bentuk BLT atau program sosial populis lainnya guna menaikkan popularitas dan memobilisasi pemilih dalam waktu singkat,” kata peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM Drs. Mulyadi Sumarto, MA, Kamis (2/5).
Dalam seminar di Gedung Masri Singarimbun PSKK UGM dengan tema “Membeli Suara Dengan Program Populis? Manipulasi Program BLT Menjelang Pemilu Presiden 2009”, Mulyadi mengatakan, kecenderungan SBY mengulang cerita sukses program BLT sangat besar. Hal ini dikarenakan distribusi program BLT tahun 2009 merupakan wujud replikasi distribusi BLT di tahun 2005.
Indikasi manipulasi BLT dapat dilihat dari urgensi pelaksanaan program dan pengelolaan administratif program BLT. Padahal menurutnya, program BLT sebenarnya tidak diperlukan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM dan munculnya kesulitan ekonomi akibat kenaikan harga BBM tersebut. Sebenarnya alasan ini tidak relevan karena harga BBM telah diturunkan. []
(Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat Pahing, 3 Mei 2013)