Migrasi Internasional, Masalah Integrasi dan Jaminan Keamanan Pekerja

27 Juli 2000 - 15:30:20 | admin

Perubahan-perubahan dramatis dalam bidang ekonomi dan politik di beberapa negara ASEAN khususnya telah menciptakan iklim “krisis” baru yang jauh lebih dahsyat dan lebih sensitif dari sebelumnya. Munculnya kegelisahan pekerja dan meningkatnya angka pengangguran sebagai konsekuensi kebijakan ekonomi dan politik baru merupakan “time boom” yang dapat meledak sewaktu-waktu. Kondisi ini ditambah lagi oleh “buruknya” kualitas kebijakan pemerintah yang justru makin membuatnya tidak legitimated dalam kondisi kehidupan nasional yang makin ambruk.

Kegelisahan sosial yang berkembang sebagai konsekuensi ambruknya sistem politik dan ekonomi nasional merupakan salah satu ekses dari berbagai perubahan yang tengah berjalan. Dalam konteks regional hal tersebut pada gilirannya berkembang menjadi salah satu focus of interest dari munculnya bentuk-bentuk pertarungan kepentingan baru antara negara-negara besar, baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Melemahnya kekuatan ekonomi negara-negara berkembang terutama di ASEAN menciptakan suatu mata rantai ketergantungan yang pada gilirannya memberikan peluang makin besar bagi masuknya intervensi asing. Kondisi ini secara makro menimbulkan ekses negatif berupa lunturnya imunitas negara-negara bersangkutan dari jarahan pengaruh kepentingan asing yang lebih besar.

Namun demikian, secara makro lemahnya imunitas ekonomi dan politik suatu negara berpengaruh besar terutama pada kondisi ketenagakerjaannya. Oleh karena itu, jika intervensi asing datang terlalu besar maka yang paling terancam adalah kelompok pekerja. Hal ini berarti jika tenaga kerja mengalami goncangan, produktivitas nasional negara-negara bersangkutan juga sedikit banyak akan mengalami hal yang sama. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa mengabaikan kepentingan pekerja dalam kerangka ketergantungan ekonomi politik hampir tidak mungkin. Berbagai perubahan yang terjadi di sekitar fenomena tersebut hampir pasti tidak dapat dipisahkan dari rangkaian gejolak yang juga melibatkan masalah ketenagakerjaan dalam arti luas.

Migrasi internasional merupakan salah satu pilihan alternatif bagi banyak tenaga kerja di kawasan ASEAN. Namun demikian, kondisi persaingan yang makin berkualitas, baik secara politik maupun ekonomi telah memaksa sebagian besar pekerja menjadi “petarung-petarung” yang hanya mampu bersaing pada lapisan bawah dalam struktur pasar kerja regional.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan solusi alternatif, kecuali sebagai bentuk sumbang saran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan guna mengupayakan solusi yang lebih adil. Pemahaman ini pun lebih bersifat makro, tetapi dari sifat makro pembicaraan ini diharapkan akan memberikan satu perspektif lebih luas guna memahami berbagai persoalan yang ada, terutama dalam konteks kehidupan nasional.


*Klik untuk mengunduh makalah: Seminar Bulanan S.293 – Abdul Haris | 27 Juli 2000