JEMBER, Koran Sindo – Rektor Universitas Jember M Hasan mengatakan, kampus dengan sumber daya yang dimiliki sudah seharusnya memiliki keberpihakan terhadap permasalahan buruh migran, terutama bagi perguruan tinggi yang berada di daerah penyumbang buruh migran, seperti Jember, Jawa Timur.
Kampus dengan sumber daya manusia yang menguasai berbagai ilmu menjadi modal dalam memberikan solusi atas permasalahan buruh migran. Modal kedua adalah para mahasiswa, generasi muda yang dikenal sebagai pembawa semangat perubahan. “Universitas Jember berkomitmen untuk memberikan solusi atas persoalan yang mendera para buruh migran, salah satunya dibuktikan dengan mendukung penuh acara Jambore Nasional Buruh Migran Indonesia ini,” katanya.
Dia menegaskan, komitmennya akan diwujudkan melalui tiga hal, yakni kajian komprehensif atas permasalahan buruh migran, menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan naskah akademik terkait kebijakan menyangkut buruh migran, serta aktif memberikan penyuluhan, pendampingan, dan pemberdayaan bagi buruh migran.
Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sukamdi mengusulkan agar porsi aksi perguruan tinggi dalam membela buruh migran diperbesar. Salah satunya dengan memasukkan skema pemberdayaan buruh migran dalam pembiayaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maupun Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek- Dikti).
“Misalnya saja pelatihan bagi calon buruh migran melibatkan perguruan tinggi, dan bukannya melulu dilakukan swasta. Harapannya biaya pelatihan tidak mahal,” ujar Sukamdi. Mustofa, mantan buruh migran asal Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berharap ke depan kampus juga memberikan pembelajaran kepada para keluarga buruh migran yang ditinggalkan agar bisa mengelola dana yang dikirim.
Menurut dia, persoalan yang sering dihadapi adalah di saat buruh migran pulang ke desa, dana yang mereka kirimkan ternyata habis. [] P. Juliatmoko
*Sumber: Koran SINDO (26/11) | Ilustrasi KKN Mahasiswa UGM/Blog Jesika