JAKARTA, Lemhanas — Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marsono, M. Agr membuka acara Round Table Discussion (RTD) bertema Pengelolaan Bonus Demografi Guna Meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam Rangka Ketahanan Nasional di Ruang Kresna Gd. Asta Gatra Lt. 4 Lemhannas RI pada Selasa (5/5).
Dalam sambutan Gubernur Lemhannas RI yang dibacakan oleh Djagal Wiseso Marsono, dikatakan bahwa Indonesia diproyeksi mendapatkan bonus demografi dalam 10 s.d. 20 tahun ke depan, sehingga perlu pengelolaan yang baik terhadap 2/3 penduduk Indonesia yang akan mencapai usia produktif. “Bonus demografi harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik,” ujar Djagal.
Acara yang dimoderatori oleh Tenaga Profesional Bidang SDA Prof. Dr. Ir. Dadan Umar ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Plt. Kepala BKKBN Pusat Ir. Ambar Rahayu, M. N. S, Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM Prof. Drs. Muhadjir Darwin, Ph. D, Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M. Eng, serta Wakil Kepala Lembaga Demografi FEB UI Dr. Dwini Handayani.
Ambar Rahayu sendiri menilai bahwa proyeksi sensus penduduk 2010, window of opportunity -nya mengecil sehingga angka ketergantungan tak serendah yang diharapkan akibat dari laju pertumbuhan penduduk.
Di sisi lain, Muhadjir Darwin berpendapat bahwa bonus demografi memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang cepat dengan diawali oleh perubahan struktur umur penduduk dimana dua pertiga jumlah penduduk berada pada usia kerja produktif.
Selanjutnya Achmad Jazidie menitikberatkan dua hal yaitumemperlebar jendela bonus demografi dan memanfaatkan bonus demografi. Hal tersebut menyangkut pada peningkatan kualitas hidup, produktivitas dan daya saing, program wajib belajar 12 tahun, akses dan mutu pendidikan, dan karakter bangsa.
Senada dengan yang lain, Dwini Handayani juga berpendapat bahwa bonus demografi menjadi sebuah potensi pada meningkatnya angkatan kerja usia produktif disertai dengan tabungan masyarakat yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.
Dalam diskusi tersebut tampak hadir sebagai penanggap yakni Sekretaris Jenderal Kemenakertrans Ir. Abdul Wahab Bangkona, M. Sc, Direktur Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Bappenass Ir. Suharti, M.A, Ph. D, Peneliti Madya Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Dr. Makmuri Sukarno, M.A, dan Tenaga Profesional Bidang Kewaspadaan Nasional Mayjen TNI (Purn) Dr. I Putu Sastra Wingarta, S.IP. []
*Sumber: Lemhanas | Ilustrasi Kantor Lemhanas/Istimewa