Koran Jakarta – Kelalaian selama beberapa dekade dan sangat rendahnya investasi telah menyebabkan efek yang merugikan bagi kondisi kesehatan dan kesejahteraan para remaja dan dewasa muda dari rentang usia 10-24 tahun, demikian menurut laporan terbaru dari The Lancet.
Laporan yang dirilis pada 10 Mei 2016 di London, difokuskan pada topik. “Kesehatan dan Kesejahteraan pada Remaja dan Dewasa Muda”. Disampaikan juga bahwa 2/3 dari generasi muda tumbuh di negara-negara di mana masalah kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah dan diobati seperti HIV/AIDS, hamil muda, seks tidak aman, depresi, kecelakaan serta kekerasan masih menjadi ancaman bagi kondisi kesehatan, kesejahteraan dan ancaman lain dalam kehidupan mereka.
Para remaja dan usia muda saat ini juga menghadapi berbagai tantangan baru, diantaranya meningkatnya masalah obesitas, gangguan kesehatan mental, tingginya angka pengangguran, serta risiko radikalisasi.
“Generasi muda saat ini dapat mentransformasi masa depan kita bersama. Tidak ada desakan yang lebih kuat dalam masalah kesehatan global, selain memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya untuk melakukannya. Ini artinya, sangat penting bagi kita semua, untuk segera bertindak dan melakukan berbagai upaya dan investasi dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup dan partisipasi para generasi muda,” ungkap Prof. George Patton, pimpinan komisi peneliti dari University of Melbourne, Australia.
Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam pertumbuhan badan dan perkembangan otak, setelah masa pertumbuhan di masa bayi.
Hampir semua masalah kesehatan dan gaya hidup memiliki risiko dalam mendatangkan berbagai jenis penyakit di masa-masa ini, antara lain gangguan kesehatan mental, obesitas, seks tidak aman dan merokok.
Menurunnya angka tingkat kematian pada kelompok usia 10-24 tahun sejak 1990, pada kelompok usia yang lebih muda, angka penurunan justru cenderung lebih rendah, terutama pada anak laki-laki, menurut analisa dari temuantemuan terbaru yang diperoleh Global Burden of Disease (GBD) yang dipimpin oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, Seattle, USA, yang diterbitkan bersamaan dengan laporan ini.
Para analis dari IHME mengungkapkan bahwa HIV/ AIDS, kecelakaan di jalan raya, dan hilangnya nyawa karena tenggelam, merupakan penyebab dari seperempat jumlah kematian pada kelompok usia 10-14 tahun di tahun 2013, secara global.
Risiko penyakit yang semakin tinggi yang menyebabkan berbagai penyakit pada kelompok usia 10-24 tahun selama 23 tahun terakhir ini adalah seks yang tidak aman. Konsumsi alkohol, pada saat bersamaan juga merupakan salah satu faktor pencetus masalah kesehatan pada kelompok usia 20-24 yang tercatat hingga 7 persen sebagai pencetus beban penyakit, diikuti oleh kecanduan obat terlarang yang tercatat sebesar 2,7 persen.
“Data kami menunjukkan adanya kebutuhan yang nyata akan upaya yang terbarukan untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan mengurangi beban masalah yang ditimbulkan oleh penyakit yang akan dialami oleh generasi muda,” ucap Ali Mokdad dari Global Health di IHME.
Ia melanjutkan, sebagian besar dari masalah kesehatan sebenarnya dapat dicegah dan diobati, dan menangani masalah-masalah tersebut tentunya akan memberikan banyak keuntungan, secara sosial dan ekonomis.
Jurang perbedaan yang sangat lebar antara situasi di negara dengan penuh resiko dengan beban karena penyakit berarti juga bahwa intervensi yang berbeda akan sangat diperlukan untuk mengatasi setiap persoalan unik dari masing-masing negara.
Berdayakan Generasi Muda
Komisi penelitian menemukan bahwa beberapa dari tindakan yang paling efektif dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pada kelompok usia remaja dan dewasa muda tergantung pada sektorsektor di luar pelayanan kesehatan.
“Investasi terbaik yang dapat dilakukan adalah memberikan dan menjamin akses yang mudah terhadap edukasi tambahan di seputar kesehatan yang berkualitas,” jelas Patton.
Setiap tahun, pendidikan sebelum usia 12 tahun kerap diasosiasikan dengan berkurangnya angka kelahiran pada anak remaja putri dan berkurangnya kematian para remaja putri maupun putra. Angkatan kerja yang sehat dan terpelajar tentunya memiliki potensi dalam turut membangun prospek ekonomi sebuah negara.
Media digital dan teknologi baru menawarkan kesempatan yang mengagumkan dalam mengajak da memberdayakan generasi muda dalam mendorong perubahan. Selain itu, kita tidak bisa melupakan adanya kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki kesempatan dan akses terhadap perlindungan kesehatan secara umum, berapapun usia mereka, apapun jenis kelamin mereka, orientasi seksual, status perkawinan, serta status ekonomi sosial, terutama mereka yang berasal dari kaum marjinal.
Seluruh anggota Komisi peneliti ini membuat beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kondisi kesehatan dan kesejahteraan remaja dan dewasa muda, dengan menekankan beberapa hal yang terdapat dalam laporan The Global Strategy for Women’s, Children’s and Adolescents’ Health yang dirilis pada September, 2015.
Rekomendasi lainnya termasuk mengumpulkan dan melaporkan sedikitnya indikator penting yang menggambarkan faktor risiko serta kondisi beban penyakit yang dialami para generasi muda, yang dapat membantu terciptanya pengaturan yang transparan dan produktif serta dapat diandalkan dalam mengatasi masalah kesehatan remaja dan dewasa muda.
Karena kesehatan remaja dan dewasa muda yang dialami di sebuah negara sangat bervariasi serta berbeda antara negara satu dan lainnya, intervensi yang berbeda tentunya diperlukan untuk mengatasi kebutuhan yang unik di setiap negara.
Komisi peneliti pun kemudian mengelompokkan negara-negara menjadi tiga kategori; negara dengan multi-beban, ekses dari berbagai kecelakaan, serta penyakit tidak menular, untuk membantu pemerintah dan para donor dalam melakukan penilaian terhadap paket intervensi mana yang paling baik
Melinda Gates, mewakili The Bill & Melinda Gates Foundation menambahkan, Generasi anak-anak saat ini telah dilengkapi dengan berbagai bekal untuk mengembangkan batas kemampuan manusia dibandingkan generasi sebelumnya.
“Bill dan saya, secara pribadi berkomitmen untuk senantiasa mengedepankan agenda tentang kesehatan para remaja dan dewasa muda melalui kerja nyata dari yayasan yang kami kelola, tentunya dengan kemitraan kami dengan pemerintah dan masyarakat internasional. Sudah terlalu lama, para remaja dan dewasa muda dilupakan oleh komunitas kesehatan dan agenda pembangunan. Kita tentunya tidak dapat melalaikan situasi ini lebih lama lagi,” pungkasnya. san/R-1
*Sumber: Koran Jakarta | Photo remaja sekolah/salmanitb.com