Jakarta, CNN Indonesia — Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan Indonesia. Tercatat hingga September 2014 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 27,73 juta jiwa atau turun 0,55 persen dari bulan Maret 2014 yang sebanyak 28,28 juta jiwa.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan penurunan tersebut terjadi sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Faktor inflasi yang cenderung rendah hingga bulan ke sembilan tersebut juga menjadi faktor penekan jumlah penduduk miskin.
"Memang terjadi penurunan tiap bulannya, namun penurunannya makin lama makin kecil," ujar Suryamin di kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/1).
Sepanjang Januari hingga September 2014 BPS mencatat, jumlah penduduk miskin terbesar berada di Pulau Jawa yakni sebanyak 15,14 juta jiwa. Sementara jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan yakni 0,97 juta jiwa.
"Jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan pulau Jawa yakni 6,9 juta jiwa, dan daerah pedesaan sebanyak 8,1 juta jiwa," kata Suryamin.
Dia menjelaskan, pada September 2014 komoditi makanan masih memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan baik di perkotaan dan pedesaan. Menurutnya, harga beras yang tinggi menjadi penyebab timbulnya penduduk miskin sebesar 23,39 persen di perkotaan dan 31,61 persen di pedesaan.
Sementara rokok kretek filter juga ditengarai sebagai penyumbang terbesar kedua terhadap Garis Kemiskinan yakni sebesar 11,18 persen di perkotaan dan 9,39 persen di pedesaan.
"Rokok tidak menghasilkan kalori, tapi tetap dihitung karena itu menjadi salah satu konsumsi masyarakat. Andaikata konsumsi rokok dikurangi, maka bisa berkurang juga angka kemiskinannya," kata Suryamin.
Indeks Garis Kemiskinan Naik
Selain itu BPS juga mencatat Garis Kemiskinan naik sebesar 3,17 persen yaitu dari Rp 302.735 per kapita pada Maret 2014 menjadi Rp 312.328 per kapita pada September 2014.
Sementara selama periode tahunan September 2013 hingga September 2014, Garis Kemiskinan naik 6,61 persen yaitu Rp 292.951 per kapita pada September 2013 menjadi Rp 312.328 per kapita pada September 2014. [] Elisa Valenta Sari
*Sumber: CNN Indonesia