TEMPO.CO, Jakarta – Berbeda dengan pendapat umum yang menyatakan bahwa tinggal di desa jauh lebih tenang dan bahagia dibanding di kota besar, survei Badan Pusat Statistik (BPS) tentang indeks kebahagiaan berkata sebaliknya. Penduduk kota ternyata lebih bahagia dari penduduk desa.
Dari 9.720 rumah tangga yang disurvei BPS pada 2013, didapati indeks kebahagiaan individu yang tinggal di perkotaan mencapai 65,92 pada skala 0-100 dengan 100 adalah kondisi paling bahagia. "Adapun penduduk desa indeks kebahagiaannya adalah 64,32," seperti dikutip dari siaran pers BPS, Selasa, 3 Juni 2014.
Sampel rumah tangga yang disurvei bersifat proporsional serta dipilih secara acak dan tersebar di seluruh provinsi. Sebanyak 49,97 persen responden adalah warga perkotaan, sedangkan sisanya 50,03 persen adalah masyarakat pedesaan.
Hasil studi ini dikeluarkan BPS untuk mengukur tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia. Secara rata-rata, maka tingkat kebahagiaan orang Indonesia adalah 65,11 pada skala 0-100.
Indeks kebahagiaan ialah suatu ukuran evaluasi kehidupan secara keseluruhan maupun menurut domain kehidupan tertentu yang esensial. Secara teori, konsep kebahagiaan memiliki makna yang mencakup pada kondisi kehidupan yang menyenangkan, kehidupan yang baik, dan juga kehidupan yang bermakna.
Adapun kesepuluh domain yang secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan individu, meliputi: pekerjaan, pendapatan rumah tangga, kondisi rumah dan aset. Selain itu, beberapa domain lainnya adalah pendidikan, kesehatan, keharmonisan keluarga, hubungan sosial, ketersediaan waktu luang, kondisi lingkungan dan kondisi keamanan. [] Indri Maulidar
*Sumber: Tempo, 3 Juni 2014 | Foto: Istimewa