Yogyakarta, PSKK UGM — Pada 2015 Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada akan kembali menggiatkan aktivitas publikasi maupun pelatihan. Hal itu disampaikan oleh Kepala PSKK UGM, Dr. Agus Heruanto Hadna saat rapat kerja lembaga yang dilaksanakan di Hotel Grand Sovia, Bandung, 24-25 Februari lalu.
Ada cukup banyak bahan atau tema baik itu hasil penelitian, hasil workshop atau seminar yang bisa dijadikan publikasi. Namun, selama dua tahun terakhir ini, aktivitas publikasi memang belum maksimal. Oleh karena itu, mulai tahun 2015 setiap staf peneliti dan asisten didorong untuk bisa menghasilkan tulisan ataupun publikasi.
Program penulisan lalu direncanakan selama kurun waktu enam bulan ke depan. Tema penulisan fleksibel, menyesuaikan dengan minat maupun fokus kajian masing-masing staf dan asisten. Terkait program ini, ada beberapa peneliti senior PSKK UGM yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pendampingan dan tutorial penulisan, yakni Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi, Prof. Dr. Faturochman, M.A., dan Chris Manning, Ph.D.
Ada dua level penulisan dalam program tersebut, yaitu bentuk reflektif guna menghasilkan atau memunculkan ide-ide baru penulisan dan publikasi hasil riset-riset yang telah dilakukan PSKK UGM. Selanjutnya, perlu ada pula pengembangan manajemen penulisan, mulai dari siapa penanggung jawabnya, bagaimana mekanisme atau tahapan penulisan, hingga pemberian sanksi (punishment) dan hadiah (reward).
“Salah satu tujuan yang hendak dicapai, yaitu memperkuat keberadaan PSKK UGM sebagai lembaga riset yang mampu menghasilkan publikasi ilmiah dan menjadi acuan nasional maupun internasional di bidang kebijakan kependudukan. Upaya yang dilakukan misalnya, memperbaiki sistem dan memperkaya koleksi di perpustakaan serta mendorong penulisan ilmiah baik di jurnal nasional maupun internasional. Namun, ini harus dimaksimalkan lagi,” kata Hadna.
Sementara itu, dalam forum pleno di hari kedua rapat kerja, Peneliti PSKK UGM, Eddy Kiswanto, M.Si. juga menyampaikan pentingnya penyusunan proposal penelitian hingga desain untuk publikasi. Selama ini, respon proposal dari lembaga memang hanya pada kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan oleh para pundukung dana atau funding.
“Harapannya rancangan proposal itu sampai ke desain publikasinya, bukan sebatas pengumpulan data lapangan saja. Semua perlu untuk dimuarakan pada publikasi,” kata Eddy.
Jika riset atau penelitian tersebut tidak memberikan kesempatan bagi PSKK UGM untuk menyusun desain publikasinya, maka lembaga tetap akan membuat suatu bentuk penulisan secara internal, tidak untuk dipublikasikan secara umum. Eddy menambahkan, hal ini merupakan bentuk pertanggungjawaban lembaga di dalam aktivitas penelitian. Sebaiknya, setiap penelitian menghasilkan publikasi, meski itu hanya untuk internal lembaga.
Setali tiga uang, bidang pelatihan dan pengabdian masyarakat juga akan digiatkan kembali aktivitasnya. Target pada tahun ini adalah pembuatan lima modul pelatihan serta menyelenggarakan beberapa pelatihan atau training.
“Sebenarnya permintaan dari beragam pihak akan pelatihan dari PSKK UGM cukup banyak. Namun, memang terkendala belum ada kesiapan modul pelatihan dan sebagainya. Untuk training, akan bekerja sama dengan bagian publikasi terutama website lembaga guna mempublikasikan agenda maupun modul training. Tahun 2015 kita akan coba menggiatkan kedua bidang ini,” kata Eddy.[] Media Center PSKK UGM.