Arsip 2014:
August
Media Indonesia — UNTUK mengantisipasi ancaman kegagalan pemanfatan bonus demografi, sejumlah faktor penentu keberhasilan harus dibenahi. Faktor-faktor penentu itu ialah penanganan anak di usia sekolah, peningkatan etos kerja, pendidikan kewirausahaan, dan penekanan kompetensi soft skills.
SOLO suaramerdeka.com – Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mendatang diminta untuk memprioritaskan masalah kependudukan dalam program kerjanya. Pasalnya dalam satu dekade terakhir, program keluarga berencana ibarat mati suri, sehingga laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih tinggi yakni 1,49 […].
JAKARTA, KOMPAS – BONUS demografi akan membawa kemakmuran hanya apabila tenaga kerja berusia produktif tersebut berkualitas dan berada di sektor formal. Indonesia diproyeksikan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2028-2031.
Jakarta, Berita Satu – Karena keberhasilannya menurunkan angka kelahiran dan bertumbuhnya anak-anak yang lahir pada tahun 1970-an menjadi angkatan kerja, maka Indonesia berpeluang memperoleh bonus demografi pada periode tahun 2012-2045.
JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman menyatakan, data kependudukan merupakan awal dari pelayanan publik. Dengan data kependudukan yang akurat, maka masyarakat dapat memperoleh pelayanan dari institusi publik […].
ERCIP atau Ethno-Religious Conflict Programme in Indonesia and the Philippines adalah sebuah kelompok penelitian yang berada di bawah Nijmegen Institute for Social Cultural Research (NISCO), Radboud University Nijmegen, Netherland.
Yogyakarta, CPPS UGM – Strengthening religious issues in Indonesia has become increasingly apparent in the last decade. In the past, when the authoritarian New Order regime came to the fore, ethnic issues might have been […].
Metrotvnews.com, Jakarta: Pada era Orde Baru, Indonesia sempat menjadi anutan dunia lantaran dianggap sebagai negara yang berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk lewat program Keluarga Berencana (KB).
JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar sosiologi Rasyid Saleh mengatakan, masalah terbesar dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2014 adalah data kependudukan yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum. Pasalnya, valid atau tidaknya sebuah data kependudukan berpengaruh terhadap jumlah masyarakat yang […].