JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia diyakini mampu keluar dari perangkap negara berpenghasilan menengah (middle income trap) jika berhasil memanfaatkan bonus demografi secara maksimal. Peningkatan kapasitas pemuda dinilai mampu menjadi jalan keluar dari jebakan tersebut.
"Jumlah penduduk yang muda, usia 15 sampai 60 tahun itu lebih besar dari yang tua dan yang kecil, oleh karena itu penduduk ini mempunyai kapasitas pembangunan yang dasyat sekali," kata ekonom yang juga mantan Menteri Perhubungan Emil Salim di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Emil menemui Kalla untuk menyampaikan masukannya terkait dinamika kependudukan dan pembangunan berkelanjutan. Masukan ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi Kalla dalam memimpin delegasi Indonesia mengikuti pertemuan di New York yang membahas program pembangunan berkelanjutan 2015-2030 pada September mendatang.
Saat menemui Kalla, Emil datang bersama dengan perwakilan United Nations Population Fund di Indonesia Jose Ferraris. Menurut Emil, baru sedikit negara di Asia yang lepas dari perangkap negara ekonomi berkembang. Baru Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, serta Singapura yang dianggap berhasil. Sementara itu, negara lainnya kerap jatuh lagi begitu akan merangkap naik keluar perangkap.
"Orang bisa naik, tetapi kemudian ada revolusi, ada ganti pemimpinlah, ada macam-macam, bencana, bom! Dia jatuh lagi. Jadi keluar dari middle income trap itu menghendaki suatu push, suaatu desakan yang tidak mudah. Hanya Korsel, Taiwan, Hong Kong, Singapura yang berhasil," tutur Emil.
Terkait perangkap negara berpenghasilan menengah ini, Emil menyampaikan bahwa Kalla menilai produktivitas sebagai kunci untuk keluar dari perangkap tersebut. Kalla juga menekankan pentingnya pembangunan kapasitas sumber daya manusia.
"Beliau (Kalla) habis dari Korea kan, kapasitas, kreativitas, pendidikan harus ditingkatkan. Ini anak muda naik jika ditimpa dengan kreativitas dan macam-macam pendidikan itu adalah sains, teknologi, enginering, matematika. Jika ini naik, Masya Allah ini jadi dorongan yang besar karena besar jumlah penduduk untuk mendorong kita keluar dari middle income track," papar dia.
Emil pun optimistis Indonesia bisa keluar dari perangkap negara berpenghasilan menengah seperti yang dilakukan Korea Selatan. Kendati demikian, lanjut dia, Indonesia memerlukan kerja keras yang didukung stabilitas situasi politik untuk bisa bangkit. [] Icha Rastika
*Sumber: Kompas | Ilustrasi anak muda/hmtg.ft.ugm.ac.id