Sri Mulyani: Potensi Demografi Muda untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

12 Agustus 2016 | admin
Media

Jakarta, Vibiznews – Perekonomian Indonesia juga menghadapi tantangan besar dari kawasan global dan regional. Bagaimana menghadapi hal tersebut, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus meningkat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia termasuk dalam 20 negara ekonomi terbesar di dunia, termasuk didukung oleh demografi penduduk Indonesia yang besar dengan potensi penduduk muda produktif yang besar, dan jika ini terus diarahkan dan dimanfaatkan, maka dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Keuntungan bagi Indonesia adalah kita memiliki demografi penduduk muda dan ini bisa menjadi source of growth”, demikian ditekankan Sri Mulyani dalam sambutannya memperingati 39 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Rabu (10/08)

Dalam  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dinyatakan bahwa Indonesia mempunyai peluang untuk dapat menikmati ‘bonus demografi’, yaitu percepatan pertumbuhan ekonomi akibat berubahnya struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja kepada penduduk usia kerja.

Perubahan struktur ini memungkinkan bonus demografi tercipta karena meningkatnya suplai angkatan kerja (labor supply), tabungan (saving), dan kualitas sumber daya manusia (human capital).

Di Indonesia, rasio ketergantungan telah menurun dan melewati batas di bawah 50 persen pada tahun 2012 dan mencapai titik terendah sebesar 46,9 persen antara tahun 2028 dan 2031.

Indonesia mempunyai potensi untuk memanfaatkan bonus demografi baik secara nasional maupun regional. Penduduk usia produktif Indonesia sendiri menyumbang sekitar 38 persen dari total penduduk usia produktif di ASEAN. Tingginya jumlah dan proporsi penduduk usia kerja Indonesia selain meningkatkan angkatan kerja dalam negeri juga membuka peluang untuk mengisi kebutuhan tenaga bagi negara-negara yang proporsi penduduk usia kerjanya menurun seperti Singapura, Korea, Jepang dan Australia.

Managing Director IMF, Christine Lagarde, pada kesempatan kunjungannya ke Indonesia juga menyatakan saat pidatonya di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Selasa (01/09/2015), bahwa potensi usia muda dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Indonesia memiliki potensi SDM usia muda. Jumlah penduduk usia produktif Indonesia lebih tinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya. Diperkirakan tahun 2030 sekitar 70% dari jumlah penduduk atau 180 juta jiwa berada pada usia produktif.

Potensi SDM usia muda inilah yang ditekankan Lagarde untuk dapat menghadapi perlambatan ekonomi saat ini, menjadi momentum Indonesia mempercepat laju reformasi ekonomi dengan membangun sumber pertumbuhan baru dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda.

Tentunya bonus demografi tidak diperoleh secara otomatis beitu saja, tetapi harus diupayakan dan diraih dengan arah kebijakan yang tepat, seperti menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang akan masuk ke angkatan kerja, menyiapkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja, dan kebijakan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja, fleksibilitas pasar tenaga kerja, keterbukaan perdagangan dan tabungan serta dukungan sarana dan prasarana. []

*Sumber: Vibiznews.com