KONDISI SOSIODEMOGRAFIS PENDUDUK LANSIA DI YOGYAKARTA: Hasil Analisis Data Sensus 2010

10 Maret 2016 - 15:12:37 | admin

Penulis:
Eddy Kiswanto

Penelitian:
“Kondisi Sosiodemografis Penduduk Lansia di Yogyakarta”

Di Indonesia proses transisi demografi dapat dikatakan berhasil yang ditunjukkan dengan penurunan tingkat kematian bayi dan kematian maternal secara konsisten. Di sisi yang lain, terjadi peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia sebagai bentuk paling nyata dari adanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Keberhasilan ini tentu saja patut disyukuri, tetapi di balik keberhasilan tersebut ternyata timbul berbagai implikasi dan masalah baru. Jika tidak ditangani secara serius dengan pilihan kebijakan yang tepat, hal ini akan menciptakan masalah sosial yang tidak sepele di masa yang akan datang. Masalah tersebut, antara lain, adalah terjadinya penuaan struktur penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk lanjut usia bersamaan dengan penurunan tingkat fertilitas sehingga jumlah penduduk usia muda menurun.

Dari seluruh provinsi di Indonesia, DI Yogyakarta termasuk provinsi yang penduduk lansianya lebih dari 7 persen. Data Sensus Penduduk 2010 menunjukkan, penduduk usia lanjut di Yogyakarta mayoritas berada pada usia di atas 70 tahun yang mencapai 48,2 persen. Hal yang sama juga berlaku untuk penduduk lanjut usia menurut jenis kelamin. Persentase yang paling besar dibandingkan dengan kelompok umur lain adalah pada yang berumur 70 tahun ke atas. Persentase penduduk usia lanjut untuk laki-laki berusia 70 tahun lebih sebesar 46 persen, sedangkan perempuan mencapai 50 persen. Jika dilihat secara absolut, jumlah penduduk lansia lebih banyak perempuan, yaitu 255.483 jiwa (56 persen) dibandingkan dengan laki-laki sebanyak 200.912 jiwa (44 persen). []

Selengkapnya, silakan unduh file Policy Brief berikut: “KONDISI SOSIODEMOGRAFIS PENDUDUK LANSIA DI YOGYAKARTA: Hasil Analisis Data Sensus 2010” No. 21/PB/2016.