JAKARTA, Okezone – Menghadapi agenda pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia memiliki beberapa potensi untuk bersaing. Salah satunya, jumlah penduduk yang lebih banyak dibanding beberapa negara anggota ASEAN lain.
Menurut Menteri Pembangunan Perencanaan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisjahbana, penduduk Indonesia diproyeksikan pada 2015 mencapai 255,5 juta jiwa atau 43 persen dari total penduduk ASEAN.
Selain itu, 38 persen dari 100 usia produktif di ASEAN adalah penduduk Indonesia. Seperti diketahui, usia produktif adalah penduduk yang berumur 15–64 tahun sedangkan usia nonproduktif adalah di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.
"Artinya, Indonesia mempunyai potensi pemasok tenaga kerja, terutama di negara-negara yang usia produktif kecil seperti Singapura dan Thailand," tutur Armida dalam Seminar Tantangan Kependudukan, Ketenagakerjaan, dan SDM Indonesia Menghadapi Globalisasi Khususnya MEA 2015 di kantornya, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Berdasarkan data perhitungan ILO, pada 2013 ada sekira 300 juta kesempatan kerja di ASEAN dan Pasifik. Indonesia sejak era ‘90-an menikmati bonus demografi.
Armida menyatakan berdasarkan studi Bank Dunia bahwa bonus demografi berkontribusi sekira 30 persen dari pertumbuhan ekonomi yang pesat di Asia Timur, termasuk Indonesia. "Dalam jangka 10 sampai 15 tahun akan meningkat," imbuhnya.
Dia juga menambahkan, tantangan dari sisi ketenagakerjaan, kependudukan, dan SDM yakni menjaga momentum demografi. "Harus menjaga momentum demografi apabila dari sisi tenaga kerja menurunkan tingkat fertilitas 2,1 persen," jelasnya. [] (mrt) Petrus Paulus Lelyemin
*Sumber artikel: Portal Okezone.com Rabu, 26 Maret 2014 | Sumber foto: Gressnews.com