Media Indonesia — UNTUK mengantisipasi ancaman kegagalan pemanfatan bonus demografi, sejumlah faktor penentu keberhasilan harus dibenahi. Faktor-faktor penentu itu ialah penanganan anak di usia sekolah, peningkatan etos kerja, pendidikan kewirausahaan, dan penekanan kompetensi soft skills.
''Selain itu, harus dicermati pula peningkatan derajat kesehatan, pemberdayaan perempuan agar dapat masuk pasar kerja dan penurunan fertilitas,'' kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal, kemarin.
Fasli menegaskan itu terkait dengan pernyataannya, Senin (25/8), bahwa durasi puncak bonus demografi yang sedianya terjadi selama 10 tahun pada 2030-2040 memendek jadi empat tahun, yakni 2028-2032, dan adanya potensi Indonesia gagal memanfaatkan bonus yang terjadi hanya sekali dalam umur suatu negara itu.
Bila faktor penentu yang disebutkan itu tidak digarap, Fasli khawatir, Indonesia bakal terjebak menjadi negara berkembang berpenghasilan menengah (low middle income trap). Bahkan yang lebih parah, bila Indonesia gagal memanfaatkan bonus demografi, peluang Indonesia untuk mengatasi ketertinggalan dari negara lain akan kian berat. Apalagi pasca-2045, diprediksi, akan terjadi ledakan lansia. Imbasnya tanggungan penduduk produktif akan lebih berat.
Kepala Lembaga Demografi UI Sonny Harry Budiutomo menilai sejatinya bonus demografi terjadi pada 2012-2045. Pada 2012, jumlah penduduk nonproduktif di sejumlah kota yang ditanggung penduduk produktif sudah di bawah 50%. Diprediksi, pada 2045 komposisi penduduk produktif dan nonproduktif seimbang, yakni 50 berbanding 50. ''Puncak bonus demografi kita, yaitu 100 penduduk produktif menanggung 44 penduduk nonproduktif terjadi pada 2030-an.''
Menurut Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM Agus Heruanto Hadna, beberapa faktor harus diperhatikan pemerintah agar bonus demografi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal.
Menurut dia, kualitas manusia menjadi faktor utama yang harus diperhatikan. ''Yang menjadi ukuran ialah pendidikan dan kesehatan.''
*Sumber: Media Indonesia | Foto: Istimewa