Arsip:
Arsip Media
Jakarta – Majalahcsr. Potensi filantropi sangat besar untuk mengarahkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menjadi sesuatu yang lebih panjang dengan bekerjasama dengan pihak lain di suatu daerah.
JAKARTA, KOMPAS — Keterlibatan ayah mengasuh anak masih rendah. Karena itu, negara perlu segera berperan. Absennya negara tak hanya mengancam kualitas manusia, tetapi juga bisa mengganggu kestabilan sosial ekonomi dan ketahanan bangsa.
News Analysis oleh: Agus Heruanto Hadna, Direktur PSKK UGM Terkait kejadian diputusnya aliran listrik dan pembongkaran paksa, kalau memang itu benar, mestinya tidak perlu sampai seperti itu.
Gara-gara kasus megakorupsi, impian e-KTP jadi kartu identitas tunggal mustahil tercapai. Kami berdiskusi bersama pakar membahas nasib penduduk Indonesia yang ribet banget harus punya kartu ini-itu.
SINDO Weekly Magz – PERSAINGAN semakin ketat, namun masalah dan pekerjaan rumah tak kunjung usai. Inovasi pun menjadi sebuah keharusan. Tidak hanya di dunia bisnis, terobosan pun diperlukan di bidang pemerintahan.
Perluas lapangan kerja di desa untuk mengurangi dorongan urbanisasi. Urbanisasi identik dengan usaha mencari kesempatan untuk lebih produktif. JAKARTA, Koran Jakarta – Pemerintah mesti memacu pembangunan perekonomian di perdesaan untuk menekan tingkat kemiskinan di desa […].
KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Peringatan dini akan dampak kependudukan (bonus demografi) memang sangat penting. Pasalnya, dengan adanya peringatan dini, pemerintah dapat mengantisipasi dan meyusun solusi strategis dalam menghadapi dampak kependudukan.
DANUREJAN, HARJO—Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY mendesak Pemerintah Daerah DIY segera melakukan kajian dan penetapan wilayah yang bisa dijadikan pemukiman khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Investasi Pembangunan Pemuda Tidak Efektif JAKARTA, KOMPAS – Lemahnya peran pemerintah membuat pemuda Indonesia harus sendirian menghadapi globalisasi. Sebagian berhasil, tetapi jauh lebih besar jumlah anak muda yang gagal dan berusaha sendiri untuk tetap bertahan […].
Tak beli gula Bulog, pedagang tidak bisa menjual gula di pasaran konsumen. Petani dipaksa jual murah ke Bulog, lalu dijual ke pedagang dengan harga tinggi.