YOGYAKARTA, Okezone.com – Lebih dari dua juta penduduk Indonesia memilih bermigrasi keluar negeri, dibanding mengikuti program transmigrasi yang ditawarkan pemerintah.
“Ada gap atau jarak angka penempatan yang jauh. Artinya, program transmigrasi cenderung tidak popular,” ungkap Peneliti Senior Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam Policy Corner, di Kampus Program Doktoral Studi Kebijakan UGM, di Yogyakarta, Minggu.
Ia mengatakan, ada banyak motif utama seseorang bermigrasi, di antaranya untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama aspek ekonomi atau pendapatan.
Bermigrasi keluar negeri dinilai lebih prospek karena ada tawaran pendapatan yang lebih menjanjikan dibandingkan bertransmigrasi, ujar dia.
Ia menilai, upaya untuk mendorong penduduk bertransmigrasi belakangan ini tidaklah mudah, sebab banyak yang lebih memilih untuk menjadi tenaga kerja di luar negeri seperti di Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, Hong Kong, serta beberapa negara tujuan lainnya di kawasan Asia Timur dan Eropa.
Bahkan saat harus berhadapan dengan risiko besar seperti pelecehan, kekerasan, hingga kematian seperti yang kerap dialami TKI dan mereka akan tetap memilih bermigrasi ke luar negeri, kata Sukamdi menjelaskan.
Berdasarkan data penempatan tenaga kerja Indonesia 2011-2015 yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menunjukkan sebanyak 2.299.187 penduduk Indonesia yang pergi bekerja di luar negeri.
Jumlah ini bisa lebih banyak mengingat banyak TKI yang tidak memiliki dokumen resmi dan pergi melalui jalur-jalur keberangkatan ilegal, kata dia.
Sementara itu data realisasi penempatan transmigran tahun 2011-2015 dari Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT menunjukkan ada 26.989 kepala keluarga atau 100.452 jiwa yang mengikuti program transmigrasi dengan daerah tujuan penempatan terbanyak di wilayah Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Sukamdi menambahkan, sedari dulu salah satu esensi kebijakan transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Namun pemindahan penduduk untuk mencapai target jumlah tertentu lebih banyak mewarnai pelaksanaan program transmigrasi, katanya. (tty)
*Sumber: Okezone.com