Kebijakan Lamban, Harga Cabai Semakin Pedas | Jogja TV

04 April 2017 | admin
Arsip Media, Main Slide, Media

Yogyakarta, PSKK UGM – Tingginya harga cabai menimbulkan kegelisahan di tengah masyarakat. Ya bagaimana tidak? Kenaikan harga cabai sejak awal tahun 2017 menjadi rekor tertinggi harga cabai di sejarah, yaitu Rp 150 ribu per kilogram. Harga fantastis yang mengalahkan harga daging nomor satu. Nah, sejatinya apa yang kemudian membuat harga cabai ini lebih pedas dari rasanya?

Berikut arsip media dari Jogja TV yang ikut menayangkan pendapat dari Pakar Kebijakan Pangan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, Dr. Evita Hanie Pangaribowo, MIDEC sebagai salah satu narasumbernya. Evita menyampaikan, kasus naiknya harga cabai perlu dilihat dari berbagai aspek. Jika pemerintah mengklaim bahwa ini terkait cuaca, maka hanya aspek produksi yang dilihat. Padahal, persoalan harga terkait dengan banyak aspek terutama rantai distribusinya.

Pemerintah, tambah Evita, sebetulnya bisa memetakan hulu hingga hilir distribusi bahan pangan agar lebih mudah mengidentifikasi titik apa yang paling mempengaruhi kenaikan harga. Selanjutnya, menentukan bentuk intervensi yang tepat guna menstabilkan harga cabai. Bukan hanya dari aspek produksi, mengingat pasokan cabe rawit secara nasional sebetulnya masih surplus. Kebutuhan konsumsi masyarakat mencapai 68 ribu ton, sementara total produksinya masih aman di angka 73 ribu ton. []