JAKARTA, Okezone – INDONESIA melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dipercaya menjadi tuan rumah untuk konferensi pendidikan anak usia dini negara Asia Pasifik ke-15. Acara yang mengusung tema “Hidup Rukun Melalui Pendidikan Anak Usia Dini dan Perawatan” itu akan dihelat di Bali pada 8-10 Agustus 2014.
Menurut Kepala BKKBN Prof. Fasli Jalal, acara tersebut menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia. Tidak saja karena baru pertama kali digelar, tapi juga menambah informasi terkait penelitian mengenai pendidikan anak usia dini atau PAUD.
"Indonesia untuk pertama kali dipercaya menggelar konferensi pendidikan usia dini. Kita sudah lama mengenal TK, tapi untuk PAUD, yakni usia 0-5 tahun itu baru beberapa tahun terakhir saja," jelasnya dalam konferensi pers di Kantor BKKBN, Jakarta, Rabu (6/8/2014).
Lebih lanjut, kata dia, bahasan topik pada konferensi tersebut juga mengacu pada hak anak. Mulai dari hak untuk mendapatkan asupan gizi cukup, mendapatkan pelayanan kesehatan baik pencegahan, rehabilitasi, pendidikan atau psikososial, pengasuhan atau parenting, serta perlindungan.
Acara yang akan dibuka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar tersebut nantinya diikuti 550 peserta dari negara Asia Pasific. Beberapa pembicara internasional akan dihadirkan untuk mempresentasikan penelitian terkait anak-anak usia dini.
"Akan dihadiri hampir 550 peserta dan key note dari empat benua. Salah satunya, ada ahli otak di dunia," terang Fasli.
Sedangkan hasil dari konferensi tersebut nantinya menjadi sebuah proses pembelajaran dan masukan, bagi program PAUD di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Hasil konferensi ini akan dibawa ke proses pembelajaran. Kita juga bahas policy dan ini jadi acuan perbaikan kebijakan, baik di tingkat negara ataupun Pemda yang sudah punya otonom untuk pendidikan holistik integratif," tutupnya. [] Ainun Fika Muftiarini
*Sumber: Okezone | Foto: Tribun