PSKK UGM Salurkan Donasi Bantu Masyarakat Lawan COVID-19

Yogyakarta – Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM turut berperan untuk membantu masyarakat rentan yang terdampak pandemi COVID-19.

Dalam hal ini, PSKK UGM bekerja sama dengan beberapa aksi tanggap bencana untuk memerangi COVID-19, antara lain Dapur Umum Melawan COVID-19 dan Tolong Sesama Lawan COVID-19.

Bersama aksi Dapur Umum Melawan COVID-19 yang diinisiasi oleh Solidaritas Pangan Yogyakarta, PSKK UGM telah menyalurkan bantuan berupa Vitamin C dan Vitamin E kepada para lansia dan anak-anak yang membutuhkan di wilayah Kabupaten Gubung Kidul, Kabupaten Sleman, dan Kotagede, Yogyakarta.

Sementara itu, bersama aksi Tolong Sesama Lawan COVID-19 yang diinisiasi oleh jaringan lintas agama, budaya, dan profesi di DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali, PSKK UGM turut berperan dalam menyediakan posko sembako dan mendistribusikannya kepada para pekerja informal yang terdampak pandemi COVID-19.

Tim dari PSKK UGM juga terjun langsung dalam mendistribusikan 290 paket sembako makanan kepada sejumlah keluarga yang membutuhkan di Yogyakarta pada 10-11 April 2020 lalu. Secara terperinci, 160 paket sembako disalurkan ke wilayah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul, kemudian 130 paket distribusikan ke daerah Sukoharjo.

Basilica Dyah Putranti, selaku relawan Tolong Sesama Lawan COVID-19 sekaligus peneliti PSKK UGM menjelaskan, aksi tanggap bencana seperti ini bertujuan untuk membantu masyarakat rentan dan saling menguatkan agar bisa bangkit dari krisis kesehatan global akibat COVID-19.

“Tidak harus menunggu bantuan pemerintah, pada dasarnya setiap orang dianugerahi hati nurani dan kehendak tulus untuk menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Pandemi COVID-19 adalah bencana global, sudah sewajarnya kita saling membantu untuk bisa bangkit bersama dari keterpurukan,” ujar Basilica.

Basilica menuturkan, penyebaran COVID-19 sangat cepat dan vaksinnya belum ditemukan, maka salah satu upaya yang paling mungkin agar tidak mudah terserang COVID-19 adalah dengan membangun daya tahan tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi vitamin C dan vitamin E.

Selain itu, upaya untuk memerangi penyebaran COVID-19 adalah dengan melakukan physical distancing. Hal ini kemudian berdampak pada penurunan aktivitas dan volume ekonomi secara signifikan, terutama bagi kelompok masyarakat menengah-bawah yang mayoritas bekerja di sektor informal dengan penghasilan harian. Kelompok ini juga tidak memiliki aset dan tabungan yang dapat dijadikan sandaran saat kehilangan atau berkurangnya pendapatan.

“Selain karena persentase pekerja informal yang cukup besar (sekitar 55 persen) di Indonesia, mereka juga merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling terdampak pandemi COVID-19. Karena itu, bantuan sembako kita salurkan dengan harapan dapat meringankan beban hidup mereka yang membutuhkan,” jelas Peneliti PSKK UGM itu.

Sebagai lembaga rujukan penelitian di bidang kependudukan dan kebijakan, menurut Basilica, PSKK UGM memang seharusnya selalu membumikan wacana yang dibangunnya menjadi tindakan praktis dan strategis yang paling dibutuhkan dalam situasi krisis.

Manager Keuangan, Aset, dan SDM PSKK UGM, Triyastuti Setianingrum menyampaikan, pandemi COVID-19 memiliki banyak implikasi yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, dan politik.  Oleh sebab itu, kerjasama dan kesadaran semua pihak sangat dibutuhkan agar bisa segera keluar dari kondisi ini.

“Karenanya, PSKK UGM turut bergerak, bersama-sama, bahu membahu, melawan COVID-19 dengan cara berdonasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga dapat membantu mereka yang membutuhkan,” tutur Triyastuti. Menurutnya, tindakan PSKK UGM ini juga merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Selain bekerja sama dengan berbagai pihak, Triyastuti memaparkan, PSKK UGM juga berencana memberikan bantuan berupa sembako yang ditujukan kepada pihak internal maupun eksternal PSKK UGM.

Lebih dari itu, PSKK UGM juga memiliki agenda ilmiah terkait COVID-19, seperti menyelenggarakan Webinar (web seminar) hingga penerbitan artikel Jurnal Populasi edisi khusus COVID-19.

Penulis: Nuraini Ika

Editor: Rinta Alvionita