OELAMASI, KOMPAS — Nusa Tenggara Timur merupakan daerah pengirim tenaga kerja Indonesia terbesar di Indonesia. Pada 2014, jumlah TKI dari NTT terdata sebanyak 75.000 orang, belum termasuk TKI ilegal yang masuk kategori perdagangan manusia. Berdasarkan data International Organization for Migration atau IOM Indonesia, paling tidak 7.193 orang NTT telah menjadi korban perdagangan manusia.
”Provinsi ini sudah masuk darurat perdagangan manusia atau human trafficking. Meskipun migrasi termasuk hak setiap warga negara untuk meningkatkan kesejahteraannya, keselamatan warga itu harus dijamin dan dilindungi oleh pemerintah dan seluruh stakeholders. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan perubahan untuk menjamin keselamatan warga,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi M Hanif Dhakiri ketika berdialog dengan masyarakat Kabupaten Kupang di Oelamasi, ibu kota kabupaten, Minggu (15/2).
Hanif yang baru saja berkunjung ke Desa Rayu Halus di Kecamatan Reinhat, Belu, di perbatasan Indonesia-Timor Leste, mengatakan, laporan dari warga, banyak warga tertipu oleh calo.
Hanif berjanji pemerintah akan menerbitkan aturan khusus untuk menekan laju perdagangan manusia di NTT. Pemerintah juga akan melakukan kajian-kajian dan berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk membangun badan latihan kerja di NTT agar calon TKI/TKW yang dikirim ke luar negeri benar-benar memiliki keterampilan dan keahlian.
Koordinator Proyek Nasional IOM Indonesia Nurul Qoiriah mengatakan, terdapat 7.193 korban perdagangan manusia, sebanyak 5.611 orang terjerat pada situasi perdagangan orang karena kemiskinan dan pendidikan rendah. Adapun 1.259 korban yang dibantu langsung oleh IOM terjerembab dalam situasi perdagangan orang karena bujukan calo yang tak bertanggung jawab.
Sementara itu, dua siswi SMP di Soe, Timor Tengah Selatan, EB (15) dan YT (16), dibawa kabur calo ke Malaysia sejak 17 September 2013. Pada Oktober 2014, EB menelepon orangtuanya bahwa dirinya di Malaysia. Adapun YT menelepon orangtuanya bahwa dirinya disekap oleh majikannya di Malaysia.
Kasus perdagangan manusia juga terjadi di Kalimantan Barat. Dua siswi SMA di Pontianak dijual oleh teman mereka sebagai pekerja seks komersial.[] (KOR/ESA)
*Sumber: Kompas, 16 Februari 2015 | Ilustrasi humah trafficking/setmefreeministries.net