"Ada kepala daerah yang tak berkomitmen terhadap pelaksanaan KB."
VIVAnews – Rendahnya komitmen kepala daerah terhadap pelaksanaan program dan minimnya tenaga penyuluh keluarga berencana (KB) menjadi penyebab tidak tercapainya target penggunaan kontrasepsi itu di masyarakat.
"Dari target 65 persen pada 2014, setelah dihitung yang menggunakan kontrasepsi pasangan usia subur hanya mencapai 60 persen, dari 49 juta pasangan usia subur di Indonesia," kata Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ambar Rahayu, di Hotel Inna Garuda, Sabtu 11 Oktober 2014.
Menurut dia, sejak pelaksanaan otonomi daerah, sejumlah program memang tidak lagi harus mengikuti kebijakan pusat.
"Inilah kendalanya, karena ada kepala daerah yang tidak memiliki komitmen terhadap pelaksanaan KB di wilayahnya.