Ribuan SMS Pengaduan BSM Masuk ke LAPOR!

24 Januari 2014 | admin
Kegiatan, Media, Pelatihan / Lokakarya

Yogyakarta, PSKK UGM – Terkait dengan banyaknya persoalan dalam penerapan program-program kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak 2013, pemerintah memberlakukan sistem pengaduan publik melalui Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat atau LAPOR! Sistem layanan pengaduan terpadu ini dikelola oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), bekerja sama dengan Ombudsman Republik Indonesia.

Masyarakat bisa melakukan pangaduan baik melalui layanan pesan singkat (SMS) ke 1708, melalui portal https://lapor.ukp.go.id maupun melalui aplikasi mobile LAPOR! yang bisa diunduh gratis di smartphone (android, blackberry, dan iPhone). Aplikasi yang bersifat interaktif ini diakui cukup membantu Tim Sosialisasi Kebijakan Penyesuaian Subsidi BBM dalam menjaring keluhan, dan saran dari masyarakat tentang penerapan Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Miskin (Raskin), serta program kompensasi lainnya.

Melva Purba, Program Officer Pokja Pengendali Program Bantuan Sosial, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengatakan, selama ini timnya juga melakukan pemantauan terhadap laporan masyarakat tentang BSM melalui LAPOR! setiap minggu. “Ini sekedar gambaran saja. Hingga 16 Januari 2014, ada sekitar 3.472 pesan singkat atau SMS tentang BSM yang sudah masuk. Sebagian besar laporan tersebut, yakni sekitar 65 persen sudah ditindaklanjuti,” ujarnya saat TOT Survei Kualitas Pendidikan Anak Tahap Endline di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, Rabu (22/01) lalu.

Banyak pertanyaan dari masyarakat yang menyinggung soal bagaimana cara pendaftaran BSM dengan KPS, berapa jumlah dana manfaat BSM yang diterima, kapan jadwal pencairan dana BSM hingga laporan-laporan tentang kasus penyelewengan dana BSM. Kurangnya pemahaman masyarakat akan mekanisme program BSM ini mendorong TNP2K untuk terus memperkuat sosialisasi program BSM. Salah satu metode sosialiasinya, yakni dengan mengirim sms broadcast ke sejumlah pihak terkait.

“Jadi kami mengirimkan layanan pesan singkat atau SMS serentak ke kepala sekolah SD, dan SMP, kepala madrasah, juga kepada para fasilitator Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2007 sampai 2012, ke Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), serta Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). Total ada 169.103 SMS dengan persentase SMS yang berhasil masuk sebanyak 53 persen,” ujar Melva.

Upaya memperkuat sosialisasi juga dilakukan dengan melakukan kampanye program BSM melalui 127 jaringan radio secara nasional yang bisa menjangkau 114 kabupaten/kota. Kemudian, poster sosialisasi BSM pun telah disebar ke titik-titik strategis di lebih dari 114 kabupaten/kota. Pers pun menjadi mitra dalam upaya sosialisasi ini. Setidaknya, TNP2K telah melakukan media roadshow di enam kota yang memiliki jumlah potensi peserta BSM paling banyak.

Sementara itu, Mohammad Herman dari Tim Monev (monitoring and evaluation) TNP2K dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan, TNP2K kembali bermitra dengan PSKK UGM untuk melakukan pemantauan terhadap penyaluran manfaat program BSM baik secara kuantitas dan kualitas. Survei yang diberi nama Survei Kualitas Pendidikan Anak (SKPA) Tahap Endline ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa penerima BSM, sekolah atau madrasah, dan dinas pendidikan setempat tentang detil prosedur pembayaran BSM.

“Dalam survei ini juga akan diukur kualitas dari implementasi penyaluran manfaat program BSM. Kita ingin melihat bagaimana efek dari BSM misalnya terhadap angka putus sekolah. Apakah ada penurunan atau bahkan masih tinggi? Lalu, bagaimana keberlanjutan program BSM dari kelas 6 ke kelas 7 atau dari SD ke SMP, dan seterusnya. Kemudian, apakah setelah menerima BSM, tingkat kehadiran serta kemampuan siswa juga meningkat?” jelas Herman.

Pengumpulan data lapangan SKPA Tahap Endline akan dilakukan mulai awal Februari 2014. Adapun survei ini dikoordinasikan oleh tim peneliti PSKK UGM yang terdiri dari Dr. Sukamdi selaku ketua tim peneliti (PI), Eddy Kiswanto, M.Si., selaku wakil ketua tim, Pande Made Kutanegara, M.Si., Sri Purwatiningsih, M.Kes., Wini Tamtiari, M.Si., Agus Joko Pitoyo, MA., Jevri Ardiansyah, S.I.P., serta Vina Noor ARP, S.Si. [] Media Center PSKK UGM.