Bojonegoro, PSKK UGM – Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM bekerja sama dengan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) menggelar kegiatan bertajuk “Program Pendampingan bagi Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Desa Berwawasan Kependudukan”. Kegiatan ini dilaksanakan di empat desa yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, yaitu Desa Sedahkidul di Kecamatan Purwosari, Desa Tlatah di Kecamatan Purosari, Desa Grebegan di Kecamatan Kalitidu, dan Desa Wadang di Kecamatan Ngasem.
Kegiatan diawali dengan pemberian materi tentang perencanaan pembangunan desa, cara memfasilitasi rembug warga, dan pemanfaatan data untuk prioritas pembangunan. Narasumber pelatihan terdiri atas unsur pemerintah dan para praktisi terkait serta tim peneliti PSKK UGM, seperti Setiadi, Henny Ekawati, Fadlan Habib, dan beberapa asisten yang secara berkala melakukan pelatihan terkait peningkatan tata kelola pemerintahan desa di empat desa tersebut.
Untuk mengoptimalkan proses pendampingan, PSKK UGM juga menempatkan pendamping untuk mengawal setiap kegiatan di empat desa tersebut. Pendamping berperan untuk memastikan proses percepatan implementasi program dan pencapaian target yang diinginkan. Pendamping sekaligus berperan sebagai rekan pemangku kepentingan di desa dalam rangka pelaksanaan program.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan, setiap desa dampingan PSKK UGM tersebut memiliki program unggulan masing-masing dalam pembangunan desa berwawasan kependudukan, seperti Desa Grebegan yang mengembangkan homecare lansia dan posyandu remaja, Desa Sedahkidul mengembangkan skema pembiayaan pola tanam padi yang bertujuan untuk membantu para petani melalui peran BUMDES, homecare lansia di Desa Tlatah, dan posyandu remaja yang diintegrasikan melalui program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di Desa Wadang.
Program peningkatan tata kelola pemerintahan ini merupakan salah satu bentuk perhatian besar PSKK UGM terhadap pembangunan masyarakat berwawasan kependudukan, khususnya di tingkat desa. Program ini juga merupakan program lanjutan periode 2015-2017. Hal ini sejalan dengan komitmen dunia melalui protokol Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik.
“Dengan pendampingan ini, kami dari pemerintah desa merasa sangat terbantu dan membuka semangat baru dalam pembangunan desa lebih baik lagi,” ujar Yahya Ketur Edi Wibowo selaku sekretaris desa Grebegan.
Penulis: Nuraini Ika/Editor: Rinta Alvionita/Foto: Fadlan Habib