JAKARTA, BKKBN – Agama dinilai masih kurang dibahas dalam mempelajari perkembangan program Keluarga Berencana (KB), di sisi lain meningkatnya fundamentalis agama merupakan salah satu yang menghambat program pengendalian penduduk melalui keluarga berencana. Padahal, pengaruh agama terhadap keberhasilan program pengendalian penduduk ini sangat nyata.
Karena itu, perlu dilakukan upaya penguatan kluster agama di Badan Kependudukan dan KB Nasional (BKKBN). Kluster ini secara detail merumuskan cara advokasi dan bahasa yang tepat untuk menghadapi berbagai argumen yang dikemukakan para fundamentalis agama.
Hal tersebut disampaikan pakar kependudukan dari Universitas Gadjah Mada, Muhajir Darwin, dalam seminar nasional bertemakan Analisis Dampak Kependudukan Terhadap Pembangunan pada 2014 berkerja sama BKKBN dan Bappenas, di Jakarta, baru-baru ini. Muhajir menjelaskan, meningkatnya fundamentalis agama adalah salah satu yang dianggap memberikan kontribusi pada berbagai indikasi mengkhavirkan dan berujung pada re-sistensi program KB di masyarakat.
Padahal, menurutnya salah satu kunci keberhasilan program KB pada masa Orde Baru adalah karena pemerintah berhasil meraih dukungan dari tokoh agama.
Hal ini didukung oleh studi atau analisis dampak kependudukan terhadap pembangunan yang dilakukan oleh BKKBN untuk memberikan gambaran jelas persoalan di masyarakat guna pengembangan model intervensi yang solutif. Kaitannya dengan agama serta KB, studi ini difokuskan pada masalah politik dan reproduksi Islam salafi pasca-Orde Baru di Aceh dan Sulawesi Selatan.
Cenderung Meningkat
Menurut Muhajir, tidak diketahui angka pasti jumlah pengikut kelompok salafi. Namun, diperkirakan ada sekitar 5% dari total penduduk Muslim di Indonesia. Meskipun mereka minoritas, jumlah pengikut salafi cenderung meningkat.
Selain masuknya orang baru ke aliran ini, juga karena tingginya angka fertilitas dari keluarga salafi, sekitar 5-6 anak. Tingginya angka fertilitas ini dalam jangka panjang akan menciptakan gelembung penduduk muda. [P-13]
*Sumber: Portal BKKBN | Ilustrasi: Perempuan salafi saat aksi protes pembunuhan Bin Laden di Kairo