Yogyakarta – Pada dua dekade terakhir isu-isu gender seperti kekerasan berbasis gender, politik seksual, kesehatan mental, seksual, dan reproduksi menemukan fokus baru di dunia digital sehingga terjadi perubahan bentuk, modus, dan aktornya.
Konferensi / Seminar
Yogyakarta – Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) bekerja sama dengan MDKIK SPs UGM menggelar Leader Talks Seri 1 bertajuk “Inovasi Kebijakan Sistem Informasi Pemerintah Berbasis Spasial”.
Acara ini mengundnag Kepala Badan Informasi Geospasial Indonesi, Prof. Dr.
Yogyakarta – Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) bekerja sama dengan MDKIK UGM menggelar seminar bulanan bertajuk “Supranatural Healing in Post-Pandemic Times: Javanese Practitioners Repositionings”.
Seminar ini mengundang pembicara: Prof. em.
Yogyakarta – Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) bekerja sama dengan Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pascasarjana (MDKIK SPs) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar “Penguatan Inisiatif Lokal dalam Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran”.
Pembicara pada seminar ini:
1. H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M. (Bupati Kabupaten Ponorogo)
2. Prof. Jian Bang Deng (Akademisi The Graduate Institute of Future Studies, Tamkang University, Taiwan)
3. Devriel Sogia, S.T., M.M. (Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, BP2MI dan Mahasiswa Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, SPs, UGM)
📆Hari, Tanggal : Jumat, 13 Januari 2023
⏰Pukul : 08.00 – 11.30 WIB
📍Tempat pelaksanaan : Auditorium Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA, Gedung Masri Singarimbun PSKK UGM Lantai 2, Jl. Tevesia, Bulaksumur, Sleman.
Berlangsung selama 3 jam 30 menit, acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 orang peserta yang hadir secara daring dan luring via zoom meeting.
Konferensi Internasional ‘Dinamika Perawatan di Indonesia Masa Kini’ Link Materi & YouTube Streaming
Yogyakarta – PSKK UGM mengadakan Konferensi Internasional bertajuk “Dinamika Perawatan di Indonesia Masa Kini” selama dua hari yaitu pada Rabu-Kamis, 11-12 Januari 2023 pukul 08.00-19.00 WIB. Kegiatan ini merupakan konferensi akademik dengan mengundang publik yakni akademisi, peneliti, mahasiswa/i, birokrat, maupun aktivis yang tertarik pada tema perawatan.
Berlangsung selama dua hari di Auditorium Prof. Dr. Agus Dwiyanto PSKK UGM dan dihadiri lebih dari 100 peserta, acara ini merupakan kerja sama PSKK UGM dengan Economic and Social Research Council; Universitas Atmajaya; dan MDKIK SPs UGM.
Hari, Tanggal: Rabu-Kamis, 11-12 Januari 2023
Pukul: 08.00 – selesai
Keynote Speaker: Dr. Eva van der Ploeg (Research Phychologist & Demantia Expert)
Berikut link mater, YouTube Streaming, dan Zoom Meeting.
Yogyakarta – Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM bekerja sama dengan MDKIK SPs UGM, BKKBN, dan Kementerian Dalam Negeri mengadakan Seminar Nasional bertajuk “Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK): Sinkronisasi dan Koordinasi Lintas Sektoral dalam Perencanaan Pembangunan”.
Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara, keynote speaker, dan moderator ahli di bidang kependudukan dan kebijakan.
Keynote Speaker:
Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng.
(Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Pembicara:
- Destriana Farried, S.E., M.MPD.
(Analis Kebijakan Ahli Muda Wilayah I Subdit Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana, Kementerian Dalam Negeri) - Dr. Sukamdi, M.Sc.
(Peneliti PSKK UGM) - Dr. sc.pol. Agus Heruanto Hadna, M.Si
(Ketua Program Studi Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (DKIK) Sekolah Pascasarjana UGM)
Moderator:
Dr. Umi Listyaningsih, M.Si
(Peneliti PSKK UGM)
Kenapa GDPK?
Penduduk adalah elemen penting dalam pembangunan Perubahan penduduk menentukan arah pembangunan. Maka, semua kebijakan perlu diarahkan pada proses integrasi penduduk menuju kesejahteraan sosial. Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) merupakan langkah pengintegrasian penduduk dalam pembangunan, yaitu dengan cara mensinegrikan, menyinkronkan dan mengharmonisasikan upaya-upaya pengendalian keluarga, penataan dan pengarahan mobilitas, serta pengelolaan administrasi kependudukan.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait GDPK, berikut tautan materi dan YouTube seminar nasional “GDPK – Sinkronisasi dan Koordinasi Lintas Sektoral dalam Perencanaan Pembangunan” yang dilaksanakan pada Jumat, 16 September 2022 pukul 07.45 – 11.30 WIB WIB secara daring dan luring.
Link materi, YouTube, dan jadwal acara seminar nasional GDPK PSKK UGM 2022.
Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM menggelar seminar online internasional bertajuk “The Dynamics of International Migration during Covid-19 Pandemic: Multiple Perspective”. Pada seminar ini, PSKK mengundang tiga pembicara ahli yaitu Prof Aris Ananta (president of Asian Population Assosiation), Salman Al Farisi (Ambassador of the Republic of Indonesia to South Africa), dan Anis Hidayah (Head of Center for Research and Migration Studies Migrant CARE).
CPPS UGM – Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate (TFR) adalah jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama masa usia suburnya (antara umur 15-49 tahun). Indikator ini penting dan strategis untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu negara maupun seluruh negara dalam mengendalikan jumlah penduduknya melalui program Keluarga Berencana.
Untuk menyoal lebih jauh fertilitas di Indonesia, Puslitbang Kependudukan BKKBN Pusat, Rina Herarti memaparkan hasil penelitian BKKN yang berjudul “Comparing Fertility Patterns of Migrant and Non-Migrant Women in Indonesia”.
“Ini penting untuk dilihat lebih lanjut karena di Indonesia, migrasi internal memainkan peran penting dalam membentuk struktur demografis dan sosial-ekonomi,” ujar Herarti saat menjadi pembicara dalam konferensi The 5th Asian Population Association (APA), Selasa (3/8/2021).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi di kalangan perempuan migran sedikit lebih rendah dari kalangan nonmigran, yaitu masing-masing 54 dan 59 persen. Namun, jumlah anak yang lahir untuk semua kelompok umur di kalangan perempuan migran lebih rendah dari kalangan nonmigran.
Pada kelompok perempuan usia 45-49 tahun, jumlah anak yang pernah dilahirkan perempuan migran dan nonmigran masing-masing adalah 2,9 dan 3,1 anak per perempuan. Analisis multivariat menunjukkan hasil yang sama untuk kedua kelompok.
Herarti menambahkan bahwa ada hubungan signifikan antara status ekonomi, umur pertama kawin, umur pertama melahirkan, dan fertilitas. Sebaliknya, tidak ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan, tempat tinggal (desa atau perkotaan), dan fertilitas.
Pada kesempatan yang sama, Ritam Dubey, ICMR-NICPR, Noida, India memaparkan hasil penelitiannya berjudul “Is the whole greater than the sum of its parts? Assessing the quality of care across the continuum of reproductive and newborn health in India using the latest nationally representative data.”
Dubey mengatakan bahwa evaluasi terhadap akses kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di India cenderung menggunakan pendekatan yang terfragmentasi. “Hal ini memberikan gambaran yang tidak lengkap dan bahkan menyesatkan tentang layanan kesehatan reproduksi yang tersedia di India,” jelasnya.
Kondisi tersebut membuat Dubey memutuskan untuk melakukan penelitian dengan cara menganalisis data dari NFHS-4 untuk memetakan penggunaan layanan kesehatan reproduksi sejak rangkaian perawatan kehamilan hingga perawatan pascapersalinan yang tersedia untuk bayi baru lahir di India.
Hasil penelitian Dubey menunjukkan bahwa pemanfaatan perawatan kehamilan dan pascapersalinanbayi baru lahir di negara-negara bagian prioritas dan distrik-distrik yang ada di negara bagian tersebut merupakan pemanfaatan perawatan yang terendah di India.
Penulis: Citra Sekarjati/Media CPPS UGM | Editor bahasa: Basilica Dyah – Rinta Alvionita |
Foto: Tangkapan layar zoom APA Conference (3/8)