Bogor (ANTARA News) – Duta Besar New Zealand David Taylor mengatakan, pemimpin Indonesia yang akan terpilih nantinya hendaknya memiliki perhatian lebih dalam meningkatkan kualitas gizi pangan masyarakat seiring terus bertambahnya populasi penduduk.
"Indonesia menghadapi pertumbuhan penduduk yang pesat, pemerintah harus memikirkan ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduknya," ujar David saat ditemui usai mengisi forum Ambasador yang diselenggarakan oleh Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB di Kota Bogor, Jabar, Senin.
Menurut David, meningkatkan produksi pangan saja tidak cukup, tetapi harus diiringi dengan tingkat konsumsi pangan yang bergizi yang dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat.
Ia mengatakan, tingkat konsumsi dan nutrisi masyarakat Indonesia masih rendah terutama untuk daging dan susu.
David mencatat, tingkat konsumsi daging masyarakat Indonesia hanya 2 kg, jumlah ini jauh lebih rendah dari Malaysia yakni mencapai 8 kg, sedangkan di New Zealand mencapai 22 kg.
Begitu juga dengan susu, Indonesia mengkonsumsi 12 liter, sedangkan Malaysia 37 liter dan New Zealand 105 liter.
Berbeda dengan beras, Indonesia justru menjadi konsumsi tertinggi dibanding kedua negara tersebut yakni, 150 kg, sedangkan Malaysia hanya 90 kg dan New Zealand 8 kg.
"Meningkatkan kualitas gizi masyarakat menjadi penting, agar masyarakat Indonesia lebih berkualitas, dan persoalan kekurangan gizi akan teratasi," ujarnya.
David Taylor tampil menjadi pembicara dalam forum ambasador yang diselenggarakan oleh Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB dengan tema "Kebijakan perdagangan pertanian".
Terkait kebijakan perdagangan pertanian, David menilai Indonesia memiliki potensi sumberdaya pertanian yang sama dengan negara-negara lainnya.