Analisis Situasi Ibu dan Anak: Mengintegrasikan Dua Pendekatan

27 Mei 2013 | admin
Kegiatan, Media, Pelatihan / Lokakarya

Yogyakarta, PSKK UGM – Berbagai arah pembangunan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia telah dirancang oleh pemerintah. Beberapa program pembangunan yang menjadi prioritas, antara lain bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak. Terkait hal tersebut, pemerintah melalui PP Nomor 8 Tahun 2008 mengatur perencanaan pembangunan daerah berdasarkan data dan informasi yang jelas, diproses melalui sebuah analisis daerah serta sejalan dengan kebijakan nasional.

Oleh karena itu, untuk memperkuat analisis daerah, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri mengeluarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 193/515/Bangda pada 3 Maret 1998 dan Nomor 440/1395/III/Bangda pada 11 Desember 2000 tentang Petunjuk Teknis Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) di daerah. Landasan kerangka berpikir Juknis ASIA ini adalah pembangunan sumber daya manusia dini untuk meingkatkan kelangsungan hidup, perkembangan, serta perlindungan ibu dan anak melalui pendekatan siklus hidup.

“ASIA adalah bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Ini sudah dimulai sejak 1998 yang kemudian pada perkembangannya, UNICEF memasukkan pendekatan hak asasi manusia yang disebut dengan HRBAP atau Human Right-Based Approach to Programming,” ujar Sukamdi, PhD (candidate), peneliti senior Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, UGM saat melakukan try out dengan beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah) Kabupaten Sleman, Selasa (21/5) lalu.

Bertempat di Ruang Seminar G.7 PSKK UGM, Sukamdi menjelaskan, PSKK UGM bekerja sama dengan UNICEF untuk melakukan evaluasi terhadap Juknis ASIA. Hasil evaluasi lalu dikonfirmasikan kepada jajaran SKPD terkait (try out). Apakah petunjuk teknis yang telah dibuat kira-kira dapat dikerjakan atau diterapkan di masing-masing kabupaten atau kota. Tanggapan, maupun usulan dari para perangkat daerah pelaksana ini menjadi input atau masukan yang penting dalam memperbaiki petunjuk teknis.

Ada beberapa poin penting terkait ASIA dengan pendekatan yang baru. Pertama, merevitalisasi ASIA lama dengan pendekatan dan semangat baru, lalu meningkatkan proses koordinasi antar stakeholders mulai dari kabupaten, kota, hingga provinsi, meningkatkan kualitas analisis, meningkatkan penggunaan data kuantitatif, dan kualitatif, serta memberi masukan yang lebih berkualitas kepada proses perencanaan. “Poin terakhir ini yang saya kira penting karena sudah ada surat edaran dari Kemendagri, yakni untuk  menerapkan ASIA di dalam proses perencanaan daerah,” jelas Sukamdi.

Pendekatan siklus hidup dalam ASIA berguna untuk menentukan kelompok sasaran. Pendekatan ini menjelaskan, keberadaan kelompok umur rentan dalam siklus hidup perlu diungkap agar diketahui kebutuhan dan risikonya, implikasi-implikasi yang dihadapi, serta aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya pemecahannya. Dengan demikian, hak-hak setiap kelompok sasaran terkait kelangsungan hidup, perkembangan, perlindungan, dan partisipasinya dalam lingkungan hidupnya dapat terpenuhi.

“Nah, di ASIA ini ada tujuh kelompok sasaran sehingga analisis situasinya akan menekankan pada kelompok sasaran ini, antara lain remaja, pasangan usia subur, ibu hamil dan janin, ibu melahirkan dan bayi baru lahir, ibu menyusui dan bayi diberi ASI, anak balita dan anak pra sekolah, serta yang terakhir adalah anak usia sekolah,” jelas Sukamdi lagi.

Sementara untuk pendekatan hak asasi dalam ASIA, Sukamdi menambahkan, perencanaan program ini memfokuskan pada kelompok sasaran yang hak-haknya tidak terpenuhi. Secara umum, ibu dan anak adalah kelompok sasaran yang hak-haknya rentan terabaikan. “Prioritasnya, kelompok sasaran yang menurut tim atau penyusun, merupakan kelompok yang paling rentan yang perlu segera diatasi. Dalam hal ini, perbedaan antara satu kabupaten dengan kabupaten yang lain bisa saja terjadi.”

Pendekatan baik siklus hidup, maupun pendekatan hak pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam ASIA. Harapannya, agar hasil analisis berupa rumusan situasi, kajian analisis sampai dengan rekomendadi program dapat dipertajam dan diperkuat. [] Media Center PSKK UGM.