Metrotvnews.com, Yogyakarta: Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus memberikan tekanan kepada pengungsi Rohingya.
Media Monday, 25 May 2015
Metrotvnews.com, Yogyakarta: Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus memberikan tekanan kepada pengungsi Rohingya.
MediaSiaran Pers Thursday, 21 May 2015
Yogyakarta, PSKK UGM — Indonesia memang tidak turut serta meratifikasi Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi.
MediaPress Release Thursday, 21 May 2015
Yogyakarta, PSKK UGM — Indonesia memang tidak turut serta meratifikasi Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi.
Media Wednesday, 18 February 2015
Perubahan iklim tidak hanya berdampak bagi beruang kutub tapi juga bagi hidup umat manusia karena bisa menyebabkan jutaan orang terpaksa mengungsi dari tempat tinggalnya.
GENEVA — Para pelaku gerakan lingkungan hidup memperingatkan krisis imigrasi yang membayangi sebagai akibat dari perubahan iklim.
Media Wednesday, 18 February 2015
Perubahan iklim tidak hanya berdampak bagi beruang kutub tapi juga bagi hidup umat manusia karena bisa menyebabkan jutaan orang terpaksa mengungsi dari tempat tinggalnya.
GENEVA — Para pelaku gerakan lingkungan hidup memperingatkan krisis imigrasi yang membayangi sebagai akibat dari perubahan iklim.
Media Tuesday, 28 October 2014
"Hasil penelitian kami menyebut, populasi akan terus tumbuh sepanjang abad, dan tembus 9,5 – 12 miliar jiwa pada akhir abad ini."
Perkiraan jumlah populasi manusia di Bumi tahun 2050 terus menjadi pertanyaan, menyusul hasil penelitian baru yang menyebut bahwa tantangan untuk memproduksi pangan yang cukup, menjadi lebih serius, dibanding apa yang selama ini dibayangkan.
Sebuah tim penelitian internasional meyakini bahwa populasi dunia bisa meningkat sebanyak tiga miliar jiwa pada akhir abad ini, jumlah yang lebih besar dibanding perkiraan para ahli.
Selama 20 tahun, konsensus ilmiah global memperkirakan bahwa populasi dunia akan mencapai 9 miliar jiwa pada 2050. Asumsi ini diadopsi oleh PBB dan telah digunakan oleh sejumlah organisasi seperti Panel Antar-Pemerintah dalam Perubahan Iklim.
Profesor Adrian Raftery dari Universitas Washington memimpin tim penelitian internasional, yang menemukan kesimpulan berbeda. “Hasil penelitian kami menyebut, populasi akan terus tumbuh sepanjang abad, dan mencapai antara 9,5 hingga 12 miliar jiwa pada akhir abad ini,” jelasnya.
Profesor Adrian mengungkapkan, populasi yang terus meningkat akan menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif. “Ini bisa memperparah beragam tantangan yang mungkin meningkat kapan saja.
Media Tuesday, 28 October 2014
"Hasil penelitian kami menyebut, populasi akan terus tumbuh sepanjang abad, dan tembus 9,5 – 12 miliar jiwa pada akhir abad ini."
Perkiraan jumlah populasi manusia di Bumi tahun 2050 terus menjadi pertanyaan, menyusul hasil penelitian baru yang menyebut bahwa tantangan untuk memproduksi pangan yang cukup, menjadi lebih serius, dibanding apa yang selama ini dibayangkan.
Sebuah tim penelitian internasional meyakini bahwa populasi dunia bisa meningkat sebanyak tiga miliar jiwa pada akhir abad ini, jumlah yang lebih besar dibanding perkiraan para ahli.
Selama 20 tahun, konsensus ilmiah global memperkirakan bahwa populasi dunia akan mencapai 9 miliar jiwa pada 2050. Asumsi ini diadopsi oleh PBB dan telah digunakan oleh sejumlah organisasi seperti Panel Antar-Pemerintah dalam Perubahan Iklim.
Profesor Adrian Raftery dari Universitas Washington memimpin tim penelitian internasional, yang menemukan kesimpulan berbeda. “Hasil penelitian kami menyebut, populasi akan terus tumbuh sepanjang abad, dan mencapai antara 9,5 hingga 12 miliar jiwa pada akhir abad ini,” jelasnya.
Profesor Adrian mengungkapkan, populasi yang terus meningkat akan menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif. “Ini bisa memperparah beragam tantangan yang mungkin meningkat kapan saja.
Berita PSKKKegiatanMediaSeminar Thursday, 18 April 2013
YOGYAKARTA, PSKK UGM – Senin (1/4) pukul 08.00 WIB, Prof. Nila F. Moeloek, dr.SpM (K), Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs hadir menyampaikan orasi ilmiahnya.