Yogyakarta, PSKK UGM — Jakarta, wilayah dengan kepadatan penduduk paling tinggi di Indonesia, menghadapi begitu banyak persoalan. Kemacetan selalu terjadi setiap harinya. Banjir datang setiap musim penghujan dan disusul dengan krisis air bersih. Belum lagi arus migrasi masuk terutama pasca Lebaran. Kendati demikian, daya dukung lingkungan yang lemah, kapasitas ruang yang sempit, dan bermacam ketidaknyamanan lainnya, tidak menyurutkan niat orang untuk datang ke Jakarta.
Lalu, apakah ibu kota Indonesia di Jakarta perlu dipindah? Tema ini diangkat oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, Universitas Gadjah Mada dengan menghadirkan Sosiolog UGM, Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi dalam diskusi yang berlangsung di Auditorium Gedung Masri Singarimbun, Bulaksumur, Kamis (20/8).[]