Jakarta, NERACA — Bangsa yang maju dan berdaulat mendambakan rakyatnya sejahtera, tentram, adil dan makmur. Kemajuan suatu bangsa dapat dinilai dari bagaimana penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan terhadap rakyatnya di suatu bangsa tersebut berlangsung.
Terkait hal tersebut, belum lama ini Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengumumkan pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun akan berlaku mulai Juni 2015.
Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam Pasal 1 ayat 16; Pasal 34, dikatakan bahwa setiap warga Negara yang berumur 6 tahun dapat mengikuti wajib belajar tanpa dipungut biaya.
Puan menjelaskan, pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun sesuai janji kabinet kerja. Dengan adanya program wajib belajar 12 tahun maka semua anak Indonesia wajib bersekolah dan pemerintah wajib membiayai serta menyediakan segala fasilitasnya.
"Pemerintah ingin semua anak Indonesia berpendidikan, minimal hingga tingkat sekolah menengah atas, Rencananya Juni 2015 ini mulai diberlakukan," kata dia usai melakukan kunjungan kerja di Bandung belum lama ini
Dibalik pengumuman ini tersirat keinginan untuk meraup keuntungan dari bonus demografi ini secara maksimal. Ya, berbeda dengan negara-negara sekawasannya, Indonesia adalah bangsa yang relatif muda; sepertiga dari populasinya dibawah usia 14 tahun. Jika program wajib belajar 12 tahun ini diterapkan dengan sukses, maka penduduk muda tersebut akan membawa peluang yang sangat besar.
Bagaimana tidak? Secara tidak langsung pemerintah telah ikut serta dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Karena dengan mendapatkan pendidikan bagi masyarakat ekonomi rendah, tentu kedepannya masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat lebih menyejahterakan keluarganya.
Selain itu, ketika mereka bergerak menuju pasar tenaga kerja, mereka memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan per kapita nasional sebelum usia penduduk mengalami penuaan dan tingkat ketergantungan meningkat.
Pembangunan sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesuksesan dan kesinambungan pembangunan Nasional. Oleh karena itu pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus diperhatikan dan dirancang dengan seksama berdasarkan pemikiran yang matang.
Agar pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun dapat berjalan dengan lancar, maka perlu dipikirkan hal-hal yang dapat menunjang serta masalah-masalah apa saja yang akan timbul, mulai dari perencanaan, sosialisasi pada masyarakat, sampai dengan pelaksanaan dilapangan, itu semua harus terrencana dengan sebaik-baiknya.
“Hingga saat ini pemerintah terus melakukan berbagai persiapan terkait pelaksanaan program tersebut,” ujar puan. []
*Sumber: Neraca | Ilustrasi sekolah/APB Photography: Indonesia Mengajar