
Jakarta, Detik Finance – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia merilis hasil survei Manulife Investor Sentimen Index (MISI) ke lima tentang karakteristik masyarakat Indonesia dalam berinvestasi untuk masa tuanya.
Dalam survei yang dilakukan pada periode Februari-Maret 2014 ini diperoleh, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mempersiapkan pendanaan untuk masa pensiunnya di hari tua.
Chief Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manilife Indonesia Nur Hasan Kurniawan mengatakan, baru 3,5 juta orang yang sudah mempersiapkan masa pensiunnya dan tercatat dalam Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
"Dari 250 juta hanya 3,5 juta yang yang sudah menyiapkan program pensiun," kata Nur Hasan dalam acara yang dilakukan di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Rendahnya jumlah masyarakat Indonesia yang mempersiapkan masa pensiunnya, menurut Nur Hasan, karena masih rendahnya kesadaran masyarakat itu sendiri tentang pentingnya mempersiapkan langkah untuk menghadapi risiko-risko di masa tua.
"Jadi 76% responden yang kami wawancarai merasa akan sehat-sehat saja di masa tua. Padahal yang selama ini dianggap tidak mahal seperti kesehatan, ternyata juga bisa menjadi masalah," ujar dia.
Padahal, pada usia tua, kebutuhan untuk biaya kesehatan akan semakin meningkat, apalagi bagi masyarakat dengan risiko tinggi seperti kelompok masyarakat yang di masa mudanya merokok.
"Apa masalah utama kesehatan untuk laki-laki di masa tua, 60% memiliki masalah kesehatan dari rokok, 32% akibat tekanan darah tinggi. Survei kami menyebutkan, pengeluaran kesehatan per kapita kan meningkat US$ 100 (Rp 1.100.000) per tahun," jelas dia.
Pentingnya mempersiapkan masa pensiun, menurut Nur Hasan, juga didasari pada pemikiran bahwa kebutuhan dana di masa tua seringkali sulit dipenuhi, karena yang bersangkutan tak lagi memiliki pemasukan rutin dari gaji sementara di sisi lain orang tersebut juga tidak mungkin menggantungkan beban hidupnya kepada anaknya.
Dari survei yang dilakukan terhadap 509 responden di Jakarta, Surabaya, dan Medan ini juga diketahui bahwa kelompok masyarakat yang sudah mempersiapkan masa pensiun dan masa tuanya pun masih merasa perlu meningkatkan investasinya agar kebutuhan dana di masa tua dapat terpenuhi.
"Jadi 42% responden yang sudah mempersiapkan dana pensiun, merasa kurang atau merasa seharusnya bisa menyimpan lebih banyak lagi dana investasi untuk masa tuanya. Dan 34% merasa seharusnya bisa memulai menabung lebih awal yaitu mulai 25 tahun," papar dia.
Untuk itu, dirinya menyarankan agar kelompok masyarakat yang saat ini belum mempersiapkan masa pensiunnya agar mulai mempersiapkan masa pensiunnya mulai hari ini. Karena semakin cepat masa pensiun dan masa tua dipersiapkan maka akan semakin baik masyarakat yang bersangkutan dapat melalui hidupnya pasca tidak bekerja lagi. [] Dana Aditiasari
*Sumber: Detik Finance, 10 Juni 2014 | Foto: Istimewa