UNITED NATIONS, New York – The evacuation warning came at 11 on the morning of Wednesday, 23 July, as the bombardment outside intensified. Huddled in their home in the El Shijaia neighbourhood of Gaza, Iman […].
JAKARTA, Sindo Radio – Jumlah anak usia lima tahun (balita) dan anak di Indonesia saat ini mencapai 47,3 juta jiwa. Jumlah yang banyak ini menjadi tantangan untuk meningkatkan kualitas anak dan di sisi lain anak […].
TEMPO.CO, Jakarta – Majelis Rohani Nasional Baha'i Indonesia menyambut baik upaya pemerintah untuk memperjelas status administrasi negara terhadap agama yang mereka anut. "Kami menyambut dengan rasa syukur," ujar anggota Hubungan Masyarakat Majelis Rohani Nasional, Sheila […].
JAKARTA, Okezone – INDONESIA melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dipercaya menjadi tuan rumah untuk konferensi pendidikan anak usia dini negara Asia Pasifik ke-15. Acara yang mengusung tema “Hidup Rukun Melalui Pendidikan Anak Usia […].
Pemerintah memperkirakan pada tahun 2025, 68 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan. Saat ini separuh dari 240 juta penduduk Indonesia telah tinggal di kawasan perkotaan. JAKARTA, VOA Indonesia — Pengamat Ekonomi dari Institute for Development […].
SEMARANG, SindoNews – Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Rabu 23 Juli 2014, masih diwarnai dengan tingginya angka pelanggaran terhadap hak-hak anak, di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
JAKARTA, KOMPAS – Di Jakarta dan sekitarnya telah terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat. Pergeseran nilai itu berlaku di segala lini. Segala sesuatu lebih banyak diukur berdasarkan nilai materi, bukan nilai moral.
Jakarta, Detik Finance -Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengungkapkan, salah satu penyebab masalah lonjakan pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia adalah program otonomi daerah.
KLATEN, Suara Merdeka – Dari pendataan keluarga diketahui ada 204.523 pasangan usia subur (PUS) di Klaten atau 77,7 persen, sudah mengikuti program keluarga berencana (KB), sedangkan 22,3 persen PUS belum menjadi akseptor KB.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 77 akademisi lintas bidang dan rumpun ilmu dari sejumlah perguruan tinggi prihatin melihat hasil hitung cepat (quick count) yang berseberangan dan akhirnya membingungkan masyarakat.