JAKARTA, KOMPAS — Dalam setahun terakhir, jumlah penganggur berkurang 50.000 orang dari 7,2 juta orang menjadi 7,15 orang. Namun, angkatan kerja masih didominasi pekerja berpendidikan dasar, yaitu sekolah menengah pertama atau lebih rendah.
Data itu dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/5). ”Pertanian masih menjadi penyerap terbesar angkatan kerja, termasuk berkontribusi terhadap pengurangan pengangguran,” kata Suryamin.
Pada Februari 2014, terdapat 125,3 juta angkatan kerja. Dari jumlah itu, hanya 118,17 juta orang yang bekerja. Pada kurun Februari 2013 hingga Februari 2014, jumlah angkatan kerja bertambah 1,7 juta orang.
Dari jumlah angkatan kerja yang bekerja pada Februari 2014, 40,83 juta orang di antaranya terserap sektor pertanian. Sektor pertanian menyerap 34,55 persen angkatan kerja.
Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja cukup banyak adalah perdagangan, menyerap 25,81 juta orang dan industri pengolahan yang menyerap 15,39 juta orang. Sektor konstruksi menyerap 7,21 juta orang, transportasi menyerap 5,33 orang, dan keuangan menyerap 3,19 juta orang.
Dalam setahun, juga terjadi peningkatan jumlah wiraswasta. Jumlah wiraswasta pada Februari 2013 sebanyak 44,01 juta orang, meningkat menjadi 44,2 juta orang pada Februari 2014.
”Ini sinyal bagus untuk perekonomian karena bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak,” kata Suryamin.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, penurunan angka pengangguran 50.000 pada Februari 2014 dibandingkan Februari 2013 belum memuaskan. Menurut dia, pemerintah terus mendorong iklim hubungan industrial yang kondusif untuk meningkatkan lapangan kerja dan produktivitas nasional.
”Produktivitas yang meningkat diharapkan bisa memacu perusahaan membuka lebih banyak lapangan kerja. Selain itu, keterampilan dan kompetensi pekerja juga ditingkatkan untuk memenuhi standar pasar kerja,” kata Muhaimin Iskandar.(AHA/HAM)
*Sumber: Harian KOMPAS, 6 Mei 2014 | Foto: Tribunnews