POPULASI Volume 24 Nomor 1 Tahun 2016

06 April 2017 - 11:47:43 | admin

Mempertanyakan Responsivitas Pelayanan Publik pada Pengelolaan Pengaduan Kasus UPIK di Kota Yogyakarta

Triyastuti Setyaningrum (Peneliti PSKK UGM) Yam’ah Tsalatsa Abritaningrum (Asisten Peneliti PSKK UGM)

Abstrak

Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) adalah media untuk menerima dan merespon informasi atau masukan dari masyarakat terkait penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik di Kota Yogyakarta. UPIK dinilai berhasil sebagai sebuah inovasi pelayanan publik dan disambut baik oleh masyarakat sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi mereka. Studi ini mengkaji responsivitas Pemerintah Kota Yogyakarta yang dilihat dari kecepatan, ketepatan, kejelasan, dan tindak lanjut dalam layanan UPIK. Studi ini juga mencermati persoalan mekanisme/sistem, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana pendukung layanan UPIK. Melalui metode wawancara dan analisis kuantitatif terhadap hasil survei yang dilakukan PSKK UGM pada 2014, studi ini menemukan masih lemahnya responsivitas Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap keluhan masyarakat, terutama menyangkut tindak lanjut. Mekanisme yang ada selama ini tidak dapat memantau tindak lanjut yang dilakukan oleh setiap SKPD/unit kerja. Keluhan yang bersifat lintas sektoral dan lintas level pemerintahan dapat dikatakan tidak ada tindak lanjutnya.

Kata Kunci: UPIK, informasi, keluhan, responsivitas


PEMBERDAYAAN KADER PKK UNTUK MEMBANTU PENDATAAN KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN: Studi pada Pelayanan Kependudukan Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang

Lely Indah Mindarti, Nur Fauziah (Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya)

Abstrak

Pelayanan publik termasuk pelayanan kependudukan, seperti pelayanan akta kelahiran harus disediakan pemberi pelayanan kepada masyarakat. Namun, masyarakat di Kelurahan Kidul Dalem, Kota Malang masih kurang memedulikan pentingnya kepemilikan akta kelahiran. Dilakukan upaya pemberdayaan kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Kidul Dalem agar dapat lebih memanfaatkan fungsi dan peran perempuan (kader PKK) seoptimal mungkin untuk penyelenggaraan pelayanan publik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan metode analisis data model interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian ini adalah program pemberdayaan kader PKK dalam pendataan kepemilikan akta kelahiran merupakan hasil kerja sama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang. Program ini meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kepemilikan akta kelahiran yang tampak dari semakin banyaknya surat permohonan pembuatan akta kelahiran di kantor kelurahan.

Kata kunci: pelayanan publik, administrasi kependudukan, akta kelahiran, pemberdayaan perempuan


MEMBERANTAS PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN PEKERJA MIGRAN DI LUAR NEGERI:  Melihat Faktor-Faktor Kontekstual

Agus Joko Pitoyo (Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)

Abstrak

Kekerasan terhadap perempuan adalah tindakan kriminal. Kekerasan terhadap perempuan melibatkan tidak hanya domain pribadi, tetapi juga domain sosial. Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi dalam kehidupan sosial, seperti fakta pelecehan seksual di tempat kerja. Melalui metode cross-sectional kualitatif retrospektif, penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor kontekstual pelecehan seksual yang terjadi di luar negeri, yang dialami oleh perempuan pekerja migran dari Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia. Beberapa faktor seluruhnya diidentifikasi sebagai elemen logis berkontribusi terhadap keberadaan pelecehan seksual, terdiri dari faktor pribadi, hubungan, lingkungan kerja dan regulasi struktural. Mekanisme penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang buruk juga dinilai sebagai faktor yang semakin memperburuk kondisi ini. Pelecehan seksual lebih mungkin terjadi pada migran perempuan yang berusia muda, memiliki keterampilan rendah, dan kemampuan berbahasa negara-negara tujuan yang rendah. Beberapa jenis ketergantungan pada pengusaha, seperti ketergantungan administrasi, ketergantungan sosial dan ekonomi, dan adanya konflik di tempat kerja diidentifikasi sebagai faktor pendorong lainnya untuk melakukan pelanggaran.

Kata kunci: kekerasan, perempuan migran, kesehatan


Respon Anak-Anak Migran terhadap Migrasi Internasional di Perdesaan Ponorogo

Sri Purwatiningsih (Peneliti PSKK UGM)

Abstrak

Anak-anak yang ditinggal bermigrasi oleh orang tuanya merupakan kelompok yang rentan persoalan sosial. Beberapa studi mencatat dampak negatif migrasi terhadap anak, tetapi berdampak positif terhadap kesejahteraan rumah tangga. Meskipun memiliki dampak negatif, migrasi internasional cenderung semakin meningkat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga. Artikel ini menggunakan data dari hasil studi CHAMPSEA yang menggarisbawahi pentingnya mengetahui kondisi anak sebagai imbas dari fenomena migrasi internasional terhadap keluarga yang ditinggalkan. Hasil studi ini menunjukkan anak-anak yang ditinggal ibu ataupun anak yang ditinggal oleh kedua orang tuanya lebih banyak memberikan respon negatif. Namun, anak-anak tampaknya justru berkeinginan pergi ke luar negeri seperti yang dilakukan oleh orang tuanya. Tampaknya lingkungan yang merupakan kantung migran dan perekonomian rumah tangga migran yang lebih baik memengaruhi mereka untuk juga melakukan migrasi dan bekerja ke luar negeri.

Kata kunci: migrasi, migrasi internasional, respon anak, kesejahteraan


UNMET NEED: Konsep yang Masih Perlu Diperdebatkan

Umi Listyaningsih, Sumini Sumini, Sonyaruri Satiti

Abstrak

Unmet need atau kebutuhan kontrasepsi yang tidak terpenuhi sering dikaitkan dengan dua hal, yaitu supply dan demand. Penelitian ini berupaya melihat konsep unmet need lebih dalam dengan memperhatikan latar belakang sosial ekonomi pasangan usia subur. Melalui analisis hasil pendataan keluarga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta wawancara kepada Petugas Lapangan KB (PLKB) dan juga wanita usia subur yang tergolong sebagai unmet need, penelitian ini menemukan bahwa konsep unmet need yang ada selama ini masih perlu dikaji lebih dalam, terlebih ketika unmet need dijadikan sebagai indikator kinerja di DIY. Hal itu berkaitan dengan fakta bahwa unmet need tidak selalu berakhir pada kehamilan.

Kata kunci: unmet need, supply, demand


RESENSI BUKU: Belajar dari Indonesia untuk Membangun Malaysia

Endi Haryono (International Relations Study Program, President University, Jakarta)

Data Buku

Judul: A Doctor in the House: The Memoirs of Tun Dr. Mahathir Mohamad
Penulis: Tun Dr. Mahathir Mohamad
Penerbit: MPH Publishing, Kuala Lumpur
Cetakan: Pertama, 2011
Tebal: 843 halaman

Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia 1981-2003 yang popular dan paling berhasil dalam pembangunan sosial ekonomi sehingga kerap disebut sebagai modernisator Malaysia. Tentang hal ini, tidak ada yang tidak sepakat, bahkan termasuk lawan-lawan politiknya. Mahathir adalah pemimpin yang efektif memanfaatkan kewenangan yang dimilikinya untuk memajukan Malaysia, mengubah mental masyarakatnya dan membawa Malaysia menjadi negara maju. Pembangunan ekonomi nasional yang kuat dan mandiri menjadi tumpuan utama modernisasi negara ini dan untuk sementara, mengesampingkan kebebasan politik. Mahathir dikagumi karena keberhasilannya membangun ekonomi nasional, tetapi pada saat yang sama, ia dikritik karena kebijakan politiknya.

Bagi pembaca Indonesia, satu hal lain yang menarik ingin diketahui dalam buku memoar ini, tentu saja adalah soal Anwar Ibrahim. Anwar dipecat dari posisinya sebagai Deputi PM pada September 1998 di tengah krisis keuangan Asia. Menurut Mahathir, dirinya berencana untuk mengundurkan diri usai Pesta Olahraga Persemakmuran di Kuala Lumpur pada 1998 dan tidak risau terhadap siapa penggantinya kelak, yang bermakna Anwar yang akan menjadi perdana menteri. Namun, krisis ekonomi 1997 membuatnya menunda rencana tersebut karena ia tidak mau mundur ketika Malaysia dalam krisis. Ketika Mahathir menolak didikte kebijakan oleh IMF, Anwar justru condong pada kebijakan ekonomi neoliberal IMF yang dapat mengancam ekonomi Malaysia dan posisi politik Mahathir. []

*Info selengkapnya mengenai Jurnal Populasi edisi ini, silakan buka tautan berikut: Populasi Vol. 24 No. 1 Tahun 2016