Pemotongan/Perlukaan Genitalia Perempuan (P2GP)/Sunat Perempuan: Persimpangan antara Tradisi dan Modernitas

Pemotongan/Perlukaan Genitalia Perempuan (P2GP) merupakan suatu fenomena yang sudah ada di Indonesia sejak jaman dulu. Seperti dipaparkan oleh Feillard dan Mercoes (1998) berbagai tulisan ilmuwan Belanda menunjukkan bahwa P2GP bisa ditemukan di Indonesia sejak akhir abad 17. Gervaise, misalnya, menulis pada tahun 1670 tentang praktik P2GP di kalangan Muslim di Makassar, Sulawesi. Sementara Winter, seorang ilmuwan Belanda, menulis pada tahun 1843 tentang pemotongan sebagian klitoris anak perempuan berumur 6 sampai 15 tahun di Gorontalo, Sulawesi. Praktik P2GP di kalangan perempuan Bugis berusia 3 sampai 7 tahun juga digambarkan dalam tulisan B. F. Matthes yang dibuat pada tahun 1875. A. L. Van Hasselt menyatakan pada tahun 1882 bahwa P2GP dilakukan pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan sunatan laki-laki di Minangkabau.

Peneliti: