Yogyakarta, PSKK UGM – Pemerintah, melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terus giat mendorong inovasi pelayanan publik secara nasional.
Harianjogja.com, JOGJA – Mayoritas pekerja migran asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 46,2%, berpendidikan maksimal sekolah dasar (SD), kata Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Joko Pitoyo.
“Jika digabung dengan pekerja migran yang berpendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) maka jumlahnya menjadi 77,6 persen,” kata Agus saat ditemui di Kampus Program Doktor Studi Kebijakan UGM, seperti dikutip Antara, Rabu (9/11/2016).
Sementara itu, pekerja migran yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 20%, dan yang berpendidikan di atas SMA sebanyak 2,4%.
Mayoritas pekerja migran berusia 20-40 tahun, yakni sebanyak 75,8 persen.
KOMPAS – Janji mendirikan negara kesejahteraan (welfare state) pernah disampaikan salah satu ketua partai politik terbesar dan tertua di Indonesia ketika ia mengunjungi Universitas Gadjah Mada pada masa kampanye Pemilu 2014.
Ia menyatakan, andai partainya menjadi pemenang dan dirinya terpilih menjadi presiden, ia akan mewujudkan mimpi menjadi negara kesejahteraan dalam waktu 30 tahun, yaitu pada tahun 2045.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Satu dari tiga anak Indonesia tergolong kekurangan gizi dan mengalami malnutrisi, sehingga perlu perhatian serius dari pihak terkait.
tirto.id – Pakar Migrasi Internasional dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada (PSKK UGM), Dr. Sukamdi, M.Sc.
Yogyakarta, PSKK UGM – Tingkat kemiskinan di Indonesia memang menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun.
Yogyakarta, PSKK UGM – Berita sedih kembali datang dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Untuk ketiga kalinya di 2016 insiden kecelakaan kapal di jalur pelintasan pekerja migran ilegal terjadi.
Jakarta, CNN Indonesia — Kabupaten Sleman tercatat sebagai daerah yang memiliki tingkat kejahatan paling tinggi di seluruh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Peneliti dari UGM mengemukakan, bahwa saatnya kini bagi umat Islam yang cinta damai, untuk secara serius mencegah dan mengatasi radikalisme agama.