Seiring dengan melemahnya program transmigrasi di Indonesia pada era pascareformasi, melemah pula kajian tentang migrasi penduduk antardaerah yang juga dikenal dengan migrasi internal.
Pada sisi lain, perkembangan ekonomi, urbanisasi, dan kemajuan berbagai bidang pembangunan telah mempermudah penduduk dari berbagai daerah untuk saling berinteraksi. Perkembangan transportasi dan teknologi informasi belakangan ini juga turut menjadi penentu suburnya perpindahan penduduk antardaerah. Tidak terbatas migrasi, bentuk-bentuk perpindahan penduduk non-permanen seperti mobilitas sirkuler, mobilitas pekerja musiman, dan mobilitas ulang alik juga semakin intensif. fakta ini membuktikan bahwa sejalan dengan pesatnya migrasi internal, pembangunan pun semakin cepat, seolah tak terpisahkan antara perpindahan penduduk dengan laju pembangunan. Perpindahan penduduk menjadikan urbanisasi semakin cepat dan urbanisasi akan menarik penduduk menuju perkotaan. Pertanyaan besarnya adalah, apakah migrasi internal tersebut berlangsung begitu sederhana, bagaimana dampaknya terhadap urbanisasi, bagaimana keterkaitannya dengan dinamika suku bangsa, bagaimana pula nasib perempuan yang terdampak migrasi internal. Berbagai pertanyaan tersebut akan diulas dan dijawab secara sistematis dalam buku Migrasi Internal dan Pembangunan di Indonesia yang ditulis oleh sejumlah peneliti PSKK UGM.
Buku ini bisa diakses di perpustakaan Masri Singarumbun PSKK UGM atau untuk pemesanan bisa kontak melalui nomor berikut https://wa.me/81229104235
Salam.