Perang dan Bisnis Lembaga Survei | TVRI Yogyakarta

09 Agustus 2017 | admin
Arsip Media, Galeri, Main Slide

Yogyakarta, PSKK UGM – Pesta demokrasi melahirkan pula angka-angka dan rekomendasi hasil survei yang seringkali menunjukkan popularitas dan elektabilitas. Meskipun begitu, tidak sedikit yang kemudian mempertanyakan seperti apakah hasil survei ini layak dalam menunjukkan sebuah kredibilitas.

Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Dr.soc.pol Agus Heruanto Hadna mengatakan, penting untuk mempertanyakan metodologi apa yang digunakan oleh lembaga-lembaga survei di dalam mengukur popularitas maupun tingkat kepercayaan publik terhadap satu atau bahkan lebih dari satu calon kepala daerah. Publik, khususnya kalangan akademis juga kerap mempertanyakan metodologi yang digunakan oleh lembaga survei di dalam memprofilkan calon-calon kepala daerah. Tidak serta merta percaya begitu saja karena informasi yang diberikan melalui media massa misalnya, seringkali kurang lengkap.

Hadna menambahkan, berbicara tentang kontestasi pemilihan kepala daerah maka tidak lepas pula dari perspektif industri politik. Lembaga-lembaga survei yang mengukur popularitas calon-calon kepala daerah jelas ikut ambil bagian di dalamnya. Tidak sedikit lembaga-lembaga survei yang bahkan mengerjakan penelitian sesuai dengan pesanan (by order) guna kepentingan individu atau kelompok politik tertentu.

“Di dalam penelitian baik sosial, politik, dan sebagainya, ada etik yang sebetulnya tidak boleh ditinggalkan oleh lembaga survei, yaitu integritas. Integritas yang menyeluruh mulai dari kelembagaannya, profil para penelitinya, hingga mekanisme bekerja mereka,” ujar Hadna.

Dalam talkshow Tower TVRI Yogyakarta yang berjudul “Perang dan Bisnis Lembaga Survei” ini juga hadir narasumber lainnya, seperti Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, MM, selaku Wakil Ketua KORWI ICMI DIY dan Ir Bagas Pujilaksono MT, praktisi survei serta tenaga ahli di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). [] Media Center PSKK UGM