Ketimpangan Desa dan Kota Harus Segera Diatasi | Koran Jakarta

30 Maret 2017 | admin
Arsip Media, Main Slide, Media

Presiden inginkan percepatan pembangunan desa dengan mengoptimalkan dana desa. Pendekatan pengembangan ekonomi desa harus integratif dari hulu sampai hilir.

JAKARTA, Koran Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan ketimpangan kesejahteraan antara desa dan kota penting untuk segera diatasi karena hal itu memicu terus meningkatnya urbanisasi dari tahun ke tahun.

Pada 2017, pemerintah akan lebih fokus mengatasi persoalan ketimpangan, bukan saja ketimpangan antardaerah, ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin, melainkan juga ketimpangan antara desa dan kota.

“Dari data yang saya terima, pada 2010 tercatat persentase penduduk kota sebesar 49,8 persen. Kemudian, 2015 telah meningkat menjadi 53,3 persen. Diprediksi pada tahun 2025 mencapai 60 persen,” kata Presiden saat memimpin rapat terbatas percepatan pembangunan desa di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/3).

Sementara itu, lanjut Jokowi, persentase kemiskinan di perdesaan tercatat mencapai 13,96 persen atau hampir dua kali lipat persentase penduduk miskin di kota yang sebesar 7,7 persen.

Oleh karena itu, Presiden menginginkan adanya upaya percepatan pembangunan di desa-desa dengan mengoptimalkan dan mengefektifkan pemanfaatan dana desa. “Sejak tahun 2015, pemerintah terus meningkatkan alokasi dana desa. Pada tahun 2015, dialokasikan 20,76 triliun rupiah, ditingkatkan lagi menjadi 46,98 triliun rupiah pada 2016.

Dan pada 2017 ini, pemerintah menyalurkan dana desa sebesar 60 triliun rupiah,” papar Jokowi. Mengenai penyalurannya, Kepala Negara menerima laporan pada anggaran 2016, ada empat kabupaten/kota yang dana desanya tidak cair dari rekening Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah karena keterlambatan di pemerintah kabupaten/ kota.

Selain itu, ada 241 desa yang belum menerima dana desa karena berbagai faktor. “Saya minta masalah ini bisa segera diatasi.

Dan tahun 2017 ini, saya minta dipastikan betul semua desa bisa menerima dana desa,” kata Jokowi. Ia pun berpesan agar penyaluran dan pemanfaatan dana desa betul-betul efektif sehingga memberikan manfaat bagi warga di desa terutama untuk memacu produktivitas perekonomian desa serta upaya mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di desa.

“Dari data yang saya terima, pemanfaatan dana desa lebih banyak difokuskan atau kira-kira sebanyak 29 persen untuk memperbaiki infrastruktur yang mendukung bergeraknya perekonomian desa, seperti jalan desa, jembatan, pasar desa, fasilitas air bersih, sumur, embung, dan saluran irigasi,” kata Jokowi.

Pada tahap berikutnya, Presiden ingin agar alokasi dana desa digunakan lebih besar lagi untuk pengembangan potensi ekonomi desa, terutama untuk sektor pertanian, perikanan, dan industri usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa.

Selain itu, melalui dana desa juga harus terus didorong agar warga ikut terlibat berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas hidup warga desa, sekaligus bisa ikut mengawasi penggunaan dana desa agar tepat sasaran.

Definisi Kemiskinan

Dihubungi terpisah, Direktur Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM Yogyakarta, Agus Hadna, mengatakan konsep, metode, dan manajemen pengentasan kemiskinan yang dari Orde Baru hingga kini tidak pernah berubah.

“Evaluasi atas konsep, metode, dan manajemen lah yang akan membantu Presiden merumuskan langkah yang tepat sehingga dana desa dan danadana lain terkait pengentasan kemiskinan bisa efektif dan efisien,” kata dia.

Agus menambahkan pemerintah juga perlu secara mendasar mendefinisikan kemiskinan dengan sangat spesifik sesuai karakter masing-masing desa yang ada di Indonesia. “Economic base yang dipakai BPS selama ini mestinya jadi salah satu konsep kemiskinan bukan satu-satunya.

Dengan konsep yang lebih tepat, maka implikasinya metode pengumpulan datanya juga akan berbeda dengan yang dilakukan hari ini,” jelas dia. Agus menyontohkan sebuah desa yang dihuni seluruhnya oleh buruh tani tentu kemiskinannya berbeda dengan sebuah desa yang memiliki sawah masih luas, padang rumput luas, atau laut luas. [] fdl/YK/WP


*Sumber: Koran Jakarta (30/3) | Ilustrasi pertanian di desa/beritadaerah.co.id